Mengenang Hasan Tiro, Ini 10 Fakta Tersembunyi dari Sosoknya

Tepat 30 Oktober 1976, Hasan Tiro berhasil menyusup ke Aceh dengan sebuah kapal motor kecil.

Penulis: Muslim Arsani | Editor: Muhammad Hadi
Tgk Hasan Tiro duduk membelakangi gerilyawan GAM di satu kamp pelatihan. Sumber foto/Bandar Publishing 

Laporan Ansari Hasyim | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - SEMASA hidupnya, Hasan Tiro mengobarkan semangat perang ke luar-masuk hutan hingga ia dikejar-kejar Pemerintah atas tindakannya memerdekakan Aceh dari Indonesia.

Setelah mendeklarasikan GAM di Gunung Halimon, Pidie pada 4 Desember 1976. Hasan Tiro makin gencar dicari-cari diberbagai pelosok Aceh, khusus wilayah Pidie.

Ia mengasingkan diri, ke luar negeri sampai akhirnya menetap di Stockholm Swedia.

Setelah 30 tahun lamanya mengobarkan semangat ideologi GAM di luar negeri, Hasan Tiro pulang ke Aceh pada 11 Oktober 2008 dan meninggal pada 3 Juni 2010 dalam usia 84 tahun.

Dalam sejarah perjuangannya, sosok Hasan Tiro kerap dikaitkan dengan politik.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa tenyata selama masa hidupnya Hasan Tiro juga memiliki sisi hidup humanis yang menarik dan jarang diketahui publik.

Apa saja fakta yang tersembunyi dari sosok pendiri Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu? Simak rangkuman Serambinews.com berikut ini:

1. Lelaki Romantis dan Sastrawan

Hasan Tiro, Deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Hasan Tiro, Deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) (SERAMBI/M ANSHAR)

Semasa hidupnya Hasan Tiro sangat dekat dengan dunia sastra.

Bakat sastranya tercermin dalam bahasa yang ia gunakan dalam menulis.

Salah satunya lewat naskah drama epic berjudul “The Drama of Achehness History” menjadi sebuah bukti autentik yang menisbahkan Hasan Tiro sebagai seorang sastrawan handal, sekaligus seorang sutradara.

Naskah drama ini ia tulis semasa dalam perang gerilya di hutan Aceh sekitar Juli 1978.

Dalam masa itu, Menteri Pendidikan GAM Dr Husaini memutuskan mengangkat kisah sejarah perjuangan rakyat Aceh itu dalam bentuk sandiwara radio.

Selusin kaset tape recorder dibawa ke markas. Para perajurit GAM menjadi pemain memerankan berbagai tokoh dalam drama tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved