LIPSUS Proyek Tinja di Makam Ulama

Ironi Penguasa di Tanah Para Raja (1)

Lima makam yang ditemukan di lokasi penggalian diduga bagian dari makam para ulama dan raja Aceh.

Penulis: Muslim Arsani | Editor: Safriadi Syahbuddin

SERAMBINEWS.COM - Sembilan batu nisan itu teronggok membentuk lima makam. Dua di antaranya persegi dan bertungkai.

Sedangkan dua lainnya berbentuk bulat pada bagian atas. Diamati lebih detil, semua batu nisan ini memiliki corak dan ukuran berbeda.

“Kalau yang berbentuk persegi dan bertungkai ini biasanya menandakan makam para raja dan yang bulat makam para ulama,” kata Arkeolog Dr Husaini Ibrahim.

Semua batu ini nisan yang diamati Husaini itu ditemukan di bekas sebuah galian kolam raksasa pembangunan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL), terletak di antara Gampong Pande dan Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.

Lima makam yang ditemukan di lokasi penggalian diduga bagian dari makam para ulama dan raja Aceh.

Tapi batu nisan dari makam itu saat ini tidak lagi berada di lokasi penemuan ketika sejumlah wartawan, arkeolog, dan aktivis menyambangi lokasi proyek IPAL, Selasa (29/8/207).

(Baca: PENGANTAR Lipsus Proyek Tinja di Makam Ulama)

Pelaksana proyek IPAL telah memindahkannya ke tempat lain, sekitar 50 meter dari lokasi ditemukan.

Pengerjaan proyek IPAL di lahan seluas 1,6 hektare dengan anggaran Rp 107 miliar belakangan ini gencar disorot publik.

Kehadiran proyek ini menebar sebuah ironi, karena ditengarai telah merusak dan menghilangkan situs sejarah penting peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam.

Sejarawan, arkeolog, dan tokoh masyarakat setempat menyebut kawasan tempat proyek ini berada, dulunya masuk dalam wilayah Gampong Pande, sebuah desa tertua di Aceh yang berperan penting pada masa Kerajaan Aceh Darussalam.

(Baca: ARSIP - Gampong Pande, di Sini Kuta Raja Bermula)

Kawasan ini dulunya menjadi pusat aktivitas para pandai besi, perajin emas, pusat pabrik pencetak uang, pusat perdagangan, serta salah satu pusat pendidikan agama dan militer Kerajaan Aceh.

Peran penting Gampong Pande dalam likur sejarah Aceh ini dibuktikan dengan ditemukannya banyak artefak dan nisan kuno, termasuk koin emas yang menghebohkan Aceh akhir 2013.

Penemuan terbaru berupa sejumlah nisan kuno di lokasi penggalian proyek IPAL semakin menguatkan bukti, bahwa area yang terkena pembangunan IPAL merupakan kawasan situs bersejarah, yang menyimpan banyak artefak peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved