Melihat Makam Putroe Tsani, Permaisuri Sultan Iskandar Muda, Kondisinya Menyedihkan
Sama sekali tidak ada penjelasan, siapa Putroe Tsani yang dimakamkan di lokasi itu.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Safriadi Syahbuddin
Sama sekali tidak ada penjelasan, siapa Putroe Tsani yang dimakamkan di lokasi itu.
"Sungguh miris, ini adalah salah satu contohnya nyata betapa tidak pedulinya kita terhadap jasa orang terdahulu. Makam permaisuri dari sultan termegah dalam sejarah Aceh saja nasibnya begini, bagaimana dengan yang lainnya," ungkap Hermansyah.
Berdasarkan keterangan warga, saat lokasi ini dipugar beberapa tahun lalu, ada beberapa makam lainnya di samping makam Putroe Tsani.
Sayangnya, kata dia, nisan di makam-makam tersebut telah tercabut dan hilang.
(Baca: Mapesa Rilis Foto-foto Penemuan Nisan Saat Penggalian Kolam Limbah)
"Di dekat sawah di sana juga terdapat sejumlah makam ulama pada masa kerajaan. Beberapa waktu lalu Haji Uma (Anggota DPD RI Sudirman) juga berkunjung sampai ke sana," kata pria muda ini.
Penelusuran Serambinews.com, Putroe Tsani bernama asli Puteri Sendi Ratna Indera.
Ia adalah anak kandung Maharaja Lela Daeng Mansur (Teungku Chik di Reubee) dan permaisuri pertama Sultan Iskandar Muda Meukuta Alam.
(Baca: Anugerah Meukuta Alam untuk 35 Negara Donor)
"Putroe Tsani ini adalah ibunda dari Sultanah Safiatuddin. Setelah beliau meninggal, Sultan Iskandar Muda menikah dengan Puteri Pahang," kata Hermansyah.
Mantan Gubernur Aceh, Ali Hasyimi dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1988 menulis, dia yang datang ke Reubee bersama rombongannya, merupakan orang pertama yang menemukan makam Putroe Tsani ini.
Lihat tulisan Ali Hasyimi DI SINI
Ali Hasyimi menceritakan butuh perjuangan berat untuk menemukan keberadaan makam dari anak kandung Tgk Chik di Reubee ini.
Menurut sebuah sumber, bahwa istri Daeng Mansur (Tgk Chik di Reubee) adalah puteri raja Hussein Syah (Raja Muda Pidie), jadi mertua Daeng Mansur adalah mamandanya sendiri, yaitu Raja Hussein Syah, adik ayahandanya (Maharaja Diraja).
Bukhari, seorang warga Reubee mengatakan pernah mendengar cerita bahwa Reubee yang kini menjadi bagian Kecamatan Delima, Pidie, dulunya merupakan daerah istimewa (otonomi) pada masa Kerajaan Aceh Darussalam.
"Di sini lah (Reubee) Sultan Iskandar Muda menghabiskan masa kanak-kanak. Beliau digembleng oleh Tgk Chik di Reubee, sehingga kelak menjadi Sultan termegah sepanjang sejarah Aceh," kata Bukhari.(*)