Kupi Beungoh

Kisah Jabir Atsaratul Kiraam, Penjamin Dermawan yang Sedang Melarat

Dari kisah dua tokoh besar ini terdapat pelajaran betapa besarnya kesalihan sosial berupa kepedulian sesama

Editor: Zaenal
IST
Mustafa Husen Woyla 

Kemudian Ikrimah berkata, apakah Khuzaimah mendapatkan sesuatu pemberian yang mencukupkan baginya?

Jamaah menjawab, tidak. Ikrimah pun terdiam.

Ketika malam telah tiba, Ikrimah pergi dengan membawa empat ribu dinar yang diletakkan di suatu kantong.

Lalu pergilah dia tanpa diketahui penduduk negerinya.

Ikrimah pergi menunggang binatang ternaknya bersama seorang pengawal dengan membawa harta.

Ketika sampai di depan rumah Khuzaimah, Ikrimah meminta pengawal tersebut agar menjauh darinya.

Ketika Khuzaimah keluar dari rumahnya, Ikrimah langsung memberikan kantong tadi, seraya berkata, perbaikilah keadaanmu dengan ini!.

Khuzaimah menerima pemberian orang yang tidak dikenal itu. Tetapi karena kantongnya sangat berat, Khuzaimah pun meletakkannya.

Ia kemudian memegangi kekang hewan tunggangan Ikrimah, seraya berkata kepadanya, “siapa engkau?”

Ikrimah menjawab, “Hei tuan, tidaklah aku mendatangimu pada jam seperti ini karena aku ingin engkau mengenaliku.”

Khuzaimah berkata, “Aku tidak akan menerima harta ini, atau engkau memberitahuku siapa dirimu.”

Ikrimah berkata, “Aku Jabir Atsaratul Kiraam (penjamin dermawan yang sedang bangkrut).”

Khuzaimah berkata, “tambahkan lagi!”

Ikrimah berkata, “tidak ada tambahan,”. Lalu dia pergi.

(Baca: Spirit Maulid Nabi)

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Adu Sakti

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved