Milad Ke-41 GAM, Kisah Gunung Halimun yang Penuh Misteri

Bagi para gerilyawan GAM, Halimun menjadi sebuah legenda dan saksi penting dalam sejarah perjuangan GAM.

Penulis: AnsariHasyim | Editor: Zaenal
Gunung Halimun di kawasan Tangse, Pidie. (maulanaikhsan.wordpress.com) 

Pacat dawood juga salah satu binatang yang paling ditakuti para gerilyawan GAM. 

"Tentara hanya bisa mencapai di kaki bukit. Tapi tidak pernah bisa naik ke atas," kata Ambiya.

Karena itu, saat konflik, Halimun menjadi kawasan paling strategis bagi gerilyawan GAM.

(Baca: Besok Milad ke-41 GAM, Ini Imbauan dan Penegasan Polda Aceh)

Selain strategis, dari sini juga para gerilyawan GAM juga bisa menjelajah ke berbagai wilayah lainnya. Apabila berada di titik koordinat puncak Halimun, para gerilyawan GAM bisa berjalan menuju Tiro, Mereudu, Takengon dan Geumpang serta beberapa wilayah lainnya.

Karena lokasinya strategis itu pula, Hasan Tiro pada 4 Desember 1976 memilih Halimun sebagai tempat ia mendeklarasikan GAM.

Sejak saat itu, Halimun tercatat dalam sejarah perjuangan GAM dan melegenda sampai saat ini.

Beberapa warga yang ditemui di kaki gunung Halimun mengatakan, sejak pemerintah RI dan GAM menandatangani MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005 lalu, kawasan gunung sudah dapat lebih mudah dijelajahi masyarakat. Baik untuk kepentingan mencari rezeki maupun untuk pertambangan.

Namun hanya sedikit orang yang berhasil mencapai puncak Halimun. Salah satunya karena kontur lerengnya yang terjal.(sar)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved