Anies Baswedan Ikut Aksi Bela Palestina, Sebut Keputusan Trump Tidak Hanya Keliru, Tapi Fatal
Menurutnya, apa yang telah diputuskan oleh Trump merupakan hal yang tidak hanya keliru, namun juga fatal.
"Bahkan pendukung AS dan sekutu AS, mereka menolak keputusan Presiden Trump," tegas Anies.
Tidak didukungnya pernyataan Trump terkait Yerusalem tersebut, kata Anies, akan menjadi titik balik perjuangan bagi Palestina.
Anies pun berharap agar Palestina segera mendapatkan kemerdekaannya, sehingga tidak terus menerus dijajah Israel.
"Ini titik balik, maka kita harus jaga momentum balik ini, insha Allah dari titik balik ini, cahaya kemerdekaan makin hari makin terang untuk Palestina," pungkas Anies.
(Baca: Lagi, 4 Warga Palestina Meninggal Dunia dalam Bentrokan dengan Aparat Israel)
(Baca: Dukung Palestina sebagai Negara yang Merdeka dan Berdaulat, Ketua MUI Serukan Boikot Amerika)
Sebelumnya, beberapa negara sekutu terdekat Amerika, mengungkapkan kekhawatiran terkait pernyataan Trump tersebut.
Negara-negara itu menilai langkah tersebut akan menjadi cikal bakal munculnya konflik baru di Timur Tengah.
Seperti yang disampaikan Perdana Menteri Inggris, Theresa May yang menyebut keputusan Trump tidak membantu dalam hal prospek perdamaian di wilayah tersebut.
Sedangkan Presiden Perancis Emmanuel Macron, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa keputusan Trump sangat disesalkan.
(Baca: Kecam Kontes Waria, Haji Uma: Evaluasi Keberadaan Hotel Hermes !)
(Baca: Cerita Waria dan 4 Wanita Saat Ditangkap, tak Henti Rayu Polisi Hingga Dalam Mobil Patroli)
Dilansir dari New York Times, Macron mengatakan, "Perancis dan Eropa berkomitmen pada solusi dua negara,".
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel melalui juru bicaranya menuturkan bahwa pemerintahannya tidak mendukung posisi tersebut, karena status Yerusalem harus diselesaikan dalam kerangka solusi antar dua negara.
Lalu Perdana Menteru Italia Paolo Gentiloni menuliskan pendapatnya pada tweetnya, "Yerusalem merupakan kota suci dan unik di dunia, masa depannya akan didefinisikan dalam kerangkan proses perdamaian berdasarkan dua negara, Israel dan Palestina,".(*)