Empat Kasus Kejahatan yang Viral dan Menghebohkan Publik Sepanjang Tahun 2017
Cerita pencabulan bermula ketika para anak kecil yang setiap pagi bermain di halaman depan rumah M, diajaknya menonton film horor di rumah.
Sebelumnya diketahui jika Joya memang melakukan ibadah salat di sebuah musala di daerah Babelan.
Namun, saat Joya selesai salat, penjaga musala mengaku jika amplifier musalanya hilang.
Baca: Misteri Surat Nindy, SPG Cantik yang Tewas Dimutilasi Lalu Dibakar Suaminya
Dia tak menuduh, karena yang dia tahu hanya Joya seorang yang ada di musala sebelum amplifier itu hilang.
Saat dikejar, penjaga musala bertemu dengan Joya di sebuah persimpangan jalan.
Saat hendak ditegur, Joya pun lari meninggalkan sebuah tas. Warga sekitar pun mengejar Joya karena mengiranya maling.
Baca: BREAKING NEWS: Pria Depresi di Aceh Tenggara Mutilasi Ibu Kandungnya
Setelah jauh dikejar, warga yang terlanjur marah pun tak dapat mengendalikan emosi dan langsung membakar Joya di dekat Pasar Muara Bakti, Babelan.
Menanggapi kasus ini, pakar kriminologi dari Universitas Indonesia, Iqrak Sulhin menyebut jika kasus pembakaran Joya tak sepantasnya terjadi.
Karena, setiap pelaku kejahatan seharusnya diadili secara hukum, bukan dihakimi secara brutal.
Baca: Gara-gara Kasus Curanmor Diwarnai Letusan Senpi, Wanita Asal Sumut Dikenakan Wajib Lapor
“Main hakim sendiri yang terjadi di masyarakat memang kerap terjadi. Biasanya hal itu didasari oleh dua hal. Pertama, rendahnya kesadaran masyarakat akan hukum. Kedua adalah ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum negara. Jadi, mereka akan merasa puas jika menghakimi sendiri tanpa harus dibawa ke polisi.”
3. Kematian Italia Chandra Ditembak Curanmor di Rumahnya
Senin, (12/6) lalu Italia Chandra Kirana Putri harus tewas mengenaskan setelah sebelumnya berjibaku mempertahankan sepeda motornya dari perampok yang menyatroni rumahnya.
Italia tewas setelah seorang perampok itu menembak dada kanannya dengan pistol rakitan.