Tidak Terkena Najis, Ternyata Begini Cara Produksi Garam di Jangka Bireuen
Sebagian usaha garam di kawasan Jangka sudah menggunakan sumur bor untuk menyedot air langsung ke tungku memasak.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Safriadi Syahbuddin
Petani merebus air asin untuk proses pembuatan garam di lokasi Ladang Garam, Kecamatan Blang, Mangat, Lhokseumawe, Senin (30/9). SERAMBI/ZAKI MUBARAK
Selain memproduksi sendiri, garam yang dipasarkan Qurrata Aini juga dikumpulkan dari petani lain di kawasan Jangka yang berjumlah sekitar 200-an petani.
Sebelumnya diberitakan, MPU Aceh belum bisa mengeluarkan sertifikasi halal, karena selama ini lahan/lapangan yang digunakan petani untuk menjemur atau menguapkan garam diragukan dari segi kebersihannya.
Karena tidak memiliki pagar, sehingga mudah dimasuki oleh hewan.
Namun fakta yang dijelaskan Aini kepada Serambinews.com, bahwa selama ini mereka langsung menyedot air asin melalui sumur bor ke dalam tungku. Sehingga Aini menyakini tingkat kebersihan sangat terjamin.(*)
Rekomendasi untuk Anda