Hari Ini Dalam Sejarah, KMP Gurita Tenggelam di Sabang, 54 Orang Meninggal dan 284 Dinyatakan Hilang

Dari total 378 penumpang, 40 orang selamat, 54 orang ditemukan meninggal, dan 284 orang dinyatakan hilang bersama-sama dengan KMP Gurita.

DOK SERAMBINEWS.COM
KMP Gurita yang tenggalam di Perairan Ujong Seukee, Sabang, 19 Januari 1996. 

Muatan sesak sebenarnya sudah lazim terjadi dalam kapal bertipe Feri Roll On-Roll Off (roro) dengan panjang 32,45 meter, lebar 7,82 meter, dan tinggi 2,54 meter.

Yang menjadi pembeda hari itu, kebanyakan penumpang adalah warga Sabang.

Mereka pulang kampung untuk menyambut hari meugang dan puasa pertama yang jatuh pada 22 Januari 1996.

Menurut rencana, kapal itu seharusnya tiba di Pelabuhan Balohan, pukul 21.00 WIB.

Namun belakang diketahui kapal yang kelebihan muatan itu tenggelam antara 5-6 mil laut dari Perairan Teluk Balohan, Sabang.

(Baca: VIDEO: Nelayan Sabang Gelar Atraksi Adat Melaot)

(Baca: KRI Bima Suci, Kapal Phinisi Terbesar Milik TNI Angkatan Laut Merapat Ke Sabang)

Berdasarkan data yang dihimpun, dari total 378 penumpang, 40 orang dinyatakan selamat, 54 orang ditemukan meninggal, dan 284 orang dinyatakan hilang bersama-sama dengan KMP Gurita.

Hingga kini, bangkai kapal tersebut tidak berhasil di angkat dari dasar laut.

Hari ini, Jumat (19/1/2018), tragedi itu sudah berusia 22 tahun.

"Hari ini tepat 22 tahun peringatan tenggelamnya KMP Gurita yg di peringati dengan doa bersama sambil memutar di lokasi kejadian di dalam kapal KMP BRR dan prosesi tabur bunga bagi para syuhada tersebut. ALFATIHAH," tulis seorang warga Sabang, Fitri Juliana di status facebook-nya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved