Perjuangan Pria Cacat Berhasil Membesarkan dan Sekolahkan Anaknya, Jualan Keranjang Bambu 41 Tahun
Lao Li memahami betapa sulit bagi istrinya merawat dirinya dan anak permepuan mereka.
SERAMBINEWS.COM - Seorang ayah bernama Lao Li berhasil membesarkan putrinya dengan berjualan keranjang bambu yang ia buat sendiri.
Padahal, Lao Li mengalami lumpuh pada pinggang hingga kaki.
Dilansir dari en.goodtimes.my, 41 tahun lalu, Lao Li bekerja sebagai pekerja bangunan untuk mencari nafkah.
Sebuah batu besar menumbangkan tubuh Lao Li.
Batu tersebut diyakini berasal beguling dari gunung di sebelah lokasi tempat Lao Li bekerja.

Akibat kecelakaan itu, tulang punggung Lao Li rusak parah.
Lao Li pun mengalami lumpuh dari pinggang ke bawah.
Saat peristiwa itu terjadi, putri Lao Li masih berusia satu tahun.
Insiden tersebut membuat Lao Li handur karena tidak dapat bekerja.

Lao Li merasa masa depannya telah suram.
Ia tidak bisa bergerak dengan bebas seperti dulu sebelum lumpuh.
Kejadian itu pun juga mempengaruhi istri Lao Li.
Lao Li memahami betapa sulit bagi istrinya merawat dirinya dan anak permepuan mereka.

Ia akhirnya memutuskan untuk membiarkan istrinya pergi.
Ketika anak perempuan mereka berusia 10 tahun, Lao Li dan istrinya bercerai.
Lao Li pun mendapatkan hak asuh anak mereka.
Karena memiliki anak perempuan, Lao Li lantas berfikir untuk menjual keranjang bambu untuk mendapatkan uang.

Lao Li kemudian belajar menenun bambu menjadi keranjang.
Saat anaknya pergi ke sekolah, Lao Li berbaring di pintu dan menenun keranjang bambu.
Setelah pulang sekolah, sang anak membawa semua keranjang itu ke pasar untuk dijual.
Barang dagangan itu pun sering habis terjual.

"Saya bisa menjual keranjang bambu seharga US $ 1,50 atau sekitar Rp 20 ribu dan menggunakan uang itu untuk biaya hidup saya" kata Lao Li.
Sudah 41 tahun Lao Li berjualan keranjang bambu.
Kini anak perempuan Lao Li telah menikah dan memiliki keluarga sendiri.
Hingga saat ini, Lao Li juga masih terus membuat keranjang bambu.

Lao Li selalu merasa puas setiap berhasil menyelesaikan menenun keranjang.
Selama lebih dari 40 tahun, Lao Li hanya bisa berbaring di depannya dan menenun keranjang dari bambu untuk mencari nafkah, tapi dia sangat dihormati dan dicintai oleh anak perempuan dan cucunya.

Cerita Lao Li tentu mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah saat masa sulit. (*)
(Baca: Empat Bus Sempati yang Kecelakan Langgar Izin Trayek, Ini Daftarnya)
(Baca: Pria Ini tak Mandi Selama Lebih dari 60 Tahun, Alasannya Cukup Mengejutkan)