VIDEO - Anak-anak Keturunan Aceh Kumandangkan Zikir dan Shalawat Nabi di Denmark
Dipimpin oleh Tgk Razaq Abdul Ridhwan, para jamaah terlihat kusyuk membaca doa dan puja puji kepada Allah dan Rasulullah.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM – Sekitar 300-an masyarakat Aceh yang bermukim di Denmark, Sabtu (27/1/2018), menggelar peringatan hari kelahiran (maulid) Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam.
Maulid yang berlangsung di Meunasah Aceh di Kota Aars, Denmark ini dilaksanakan dalam bentuk Zikir, Shalawat, serta tausyiah yang disampaikan oleh Tgk Abdul Razaq Ridhwan, Pembina Majelis Zikir Kota Langsa (Mazka) yang juga alumnus Mudi Mesra Samalanga.
“Saat ini acara sedang berlangsung. Di sini (Denmark) baru pukul 16.00,” tulis Tgk Abdul Razaq, menjawab Serambinews.com via Whatsapp pukul 22.00 WIB.
(Baca: Pengajian Tastafi Awak Aceh di Denmark)
(Baca: Bu Kulah dan Gulee Pliek pada Acara Maulid di Eropa)
Tgk Abdul Razaq membagikan dua link video tentang kegiatan Shalawat Nabi.

Kedua video itu direkam dan disiarkan langsung melalui Facebook oleh Tarmizi Busu, perantau Aceh yang telah menjadi Warga Negara Denmark.
Satu video memperlihatkan para perantau asal Aceh, termasuk anak-anak, mengumandangkan zikir dan shalawat kepada junjungan Rasulullah SAW.
Dipimpin oleh Tgk Razaq Abdul Ridhwan, para jamaah terlihat kusyuk membaca doa dan puja puji kepada Allah dan Rasulullah.
Di antara perantau asal Aceh itu terdapat mantan elite Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Bachtiar Abdullah.
Sementara satu video lagi memperlihatkan anak-anak asal Aceh melantunkan syair-syair Barzanji.
Selain dua video tersebut, Tarmizi Busu juga menayangkan siaran langsung yang diberi judul "Qasidah aneuk dara Aceh di Denmark".
Meunasah Aceh di Denmark
Pada Januari 2016, Ahli Manuskrip (Filolog) Aceh, Hermansyah, pernah menulis tentang kegiatan Maulid para perantau Aceh di Denmark ini dalam bentuk Citizen Reporter di Harian Serambi Indonesia.
Dalam berjudul “Maulid Nabi Meu-Aceh di Denmark” Hermansyah yang sedang menempuh Program Doktor bidang Manuscripts Cultures di Universitas Hamburg, Jerman, menulis tentang Meunasah Aceh di Kota Aars, Denmark.
Meunasah Aceh di Kota Aars ini merupakan gedung baru yang disewa secara sumbangsih antarsesama yang dilengkapi beberapa fasilitas lain, seperti ruang kantor, dapur, dan ruang-ruang belajar untuk anak-anak.
Meunasah Aceh di Denmark berfungsi sebagai tempat shalat berjamaah serta tempat pendidikan dan pengajaran Islam kepada masyarakat Aceh, termasuk anak-anak.
Selain di Kota Aars, perantau Aceh di Denmark juga memiliki sebuah masjid di Kota Hjoring.
Jarak tempuh antara Kota Hojiring dan Ars satu jam perjalanan dengan kendaraan roda empat.
Sebagaimana di Aceh, semangat Maulid Nabi terlihat dari bacaan Dalae Maulod Nabi dari kitab Syaraful Anam atau lainnya.
Meudalae tidak hanya diikuti oleh orang-orang dewasa yang pernah hidup di Aceh, tetapi juga anak-anak mereka yang lahir dan besar di negeri Denmark dan belum pernah merasakan alam Aceh.(*)