Gerhana Bulan Total 2018

Alasan Disebut Gerhana Bulan Langka Sebab Muncul Sekali Dalam 2.380 Purnama

Kepala Observatorium Bosscha ITB, Dr Premana W Premadi, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan mengenai gerhana bulan total tersebut.

Editor: Fatimah
KOLASE/SERAMBINEWS.COM
Pengamatan gerhana bulan total 2018 di Kanwil Kemenag Aceh, Rabu (31/1/2018). 

Perbedaan warna tersebut bergantung pada banyaknya kandungan uap air, polutan udara hasil pembakaran atau asap pabrik/kendaraan bermotor, debu, dan abu letusan gunung berapi.

"Bulan akan tampak semakin gelap seiring dengan makin banyaknya kandungan material tersebut," ungkapnya.

Dia melanjutkan sekitar pukul 22.11 WIB, bulan akan meninggalkan umbra bumi menuju bagian penumbra. Saat itu, bulan akan kembali terlihat sebagai purnama yang redup karena pengaruh bayangan penumbra bumi.

Baru pada pukul 23.08 WIB, bulan tidak lagi berada di dalam bayangan bumi dan gerhana bulan benar-benar berakhir. Bulan akan kembali tampak sebagai purnama yang terang.(Kontributor Bandung, Agie Permadi)

Artikel ini telah ditayangkan pada tribunnews.com dengan judul : Disebut Gerhana Bulan Langka karena Sekali Dalam 2.380 Purnama

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved