Bola Api Meluncur dari Langit Amerika, Sempat Diduga Meteorit Jatuh, Ternyata Benda Ini

Sebuah bola api spektakuler terlihat di langit Peru, Amerika Selatan berhasil terekam sebuah video amatir

Editor: Faisal Zamzami
Metro
Bola Api Meluncur dari Langit 

SERAMBINEWS.COM - Sebuah bola api spektakuler terlihat di langit Peru, Amerika Selatan berhasil terekam sebuah video amatir pada Sabtu (27/1/2018).

Nampak cahaya berwarna oranye meluncur turun dari langit menuju ke bawah.

Cahaya tersebut meninggalkan bekas asap yang panjang dari luar angkasa.

Warga sekitar terlihat heboh menyaksikan pemandangan tak biasa itu.

Misteri benda tersebut pun akhirnya terungkap.

(Baca: Puluhan Penghulu Kute di Aceh Tenggara Diduga Selewengkan Dana Desa, Nilainya Mencapai Rp 1,1 Miliar)

(Baca: Wanita Ini Ngaku Melahirkan Bayi Kembar, Manusia dan Buaya Betina, Begini Kesaksiannya)

Dilansir TribunStyle.com dari Metro, Rabu (31/1/2018), seorang petani menemukan bagian dari sebuah satelit kedirgantaraan di dekat komunitas Andes di Peru Tenggara.

(metro)
(metro) 

Ia segera menginformasikan penemuannya pada Angkatan Udara Peru.

Kepala angkatan udara dengan segera merilis gambar puing-puing ruang angkasa yang jatuh untuk mencegah teori konspirasi terus berlanjut.

Mereka mengklaimnya sebagai sampah ruang angkasa.

"Atmosfer bumi dipenuhi puing-puing lebih lebih dari 60 tahun eksplorasi ruang angkasa dan penerbangan satelit komersial," tuturnya.

(Baca: Terkait Pengesahan APBA 2018, Ombudsman Minta Irwandi - Muharuddin Turunkan Ego)

(Baca: Berani Berantas LGBT, YARA Hadiahkan Rencong Aceh ke Kapolres Aceh Utara)

Ahli Meteorologi, Alejandro Fonesca dari Universidade Federal do Acre memastikan bahwa benda yang jatuh itu bukanlah meteorit.

Namun, merupakan satelit tua luar angkasa buatan manusia.

"Ketika puing-puing memasuki atmosfer, akan terjadi gesekan intens dan menyebabkan terbakar. Itulah yang bisa terjadi," terangnya.

Pada tahun 2016, Komando Strategis Amerika Serikat melacak total 17.852 benda buatan di orbit bumi termasuk 1.419 satelit operasional.

Lihat video di bawah ini:

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved