Kisah Tentara Bayaran Rusia Bertempur di Suriah, Orang Tua Terima Mayat Anaknya dan Uang Miliaran
"Mama, saya pergi ke garis pertempuran," tulis Yevgeny dalam salah satu surat, seraya menambahkan pasir di Suriah begitu berkilau
Kota itu begitu terpencil dan satu-satunya penanda yang menonjol adalah blok apartemen lima lantai di bantaran Sungai Onega.
Yevgeny menimba ilmu di St Petersburg dan setelah menikah dia pindah ke Moskwa untuk hidup bersama istri dan ketiga anaknya.
Nina mengatakan, antara 2014 dan sebelum pergi ke Suriah, Yevgeny pergi beberapa kali ke wilayah timur Ukraina untuk bertempur bersama kelompok separatis pro-Rusia di Luhansk.
Dari Ukraina, Yevgeny menjalani pelatihan selama sebulan di Rostov-on-Don sebelum dikirim ke Suriah.
Baca: Suriah Hancurkan 2 Rudal yang Diluncurkan Israel

Jejak ini cocok dengan laporan sejumlah media mengenai keberadaan sejumlah anggota Perusahaan Militer Swasta (PMC) yang berlatih di kawasan Krasnodar dan dikirim ke Suriah menggunakan pesawat militer dari Rostov.
Surat dari medan perang
Yevgeny tiba di Suriah musim panas lalu, sebagaimana tercatat pada paspor yang diberikan kepadanya pada 16 Juni 2017.
Salah satu dokumen yang diterima ibunya setelah dia meninggal dunia menunjukkan nomor identifikasi M-3601.
Identitas seorang tentara yang diberikan Kementerian Pertahanan Rusia berupa satu huruf dalam alfabet Rusia diikuti dengan enam digit angka.
Baca: Sedih! Melly Goeslaw Tak Kuat Menahan Tangis saat Bersama Pengungsi Palestina di Perbatasan Suriah
Adapun identitas tentara bayaran di Suriah serupa dengan itu, tetapi angka yang diberikan hanya berjumlah empat digit.
Selama di Suriah, Yevgeny sempat mengirim sejumlah surat kepada ibunya.
"Mama, saya pergi ke garis pertempuran," tulis Yevgeny dalam salah satu surat, seraya menambahkan pasir di Suriah begitu berkilau sehingga dia harus memakai kacamata hitam.
Yevgeny hanya dua bulan di Suriah. Pada 2 September, dia tewas di dekat kota Tiyas, Provinsi Homs.