Badak Putih Utara Jantan Terakhir di Dunia Ini Dilaporkan Alami Infeksi

Hal itu dilaporkan oleh Ol Pejeta Conservancy, tempat perlindungan satwa liar di Kenya, tempat di mana Sudan tinggal.

Editor: Fatimah
Sudan. | OI Pejeta Cinsecancy 

Pada tahun 2014, seekor badak jantan bernama Suni di Ol Pejeta dan Angalifu di San Diego Zoo mati, dan membuat Sudan menjadi satu-satunya badak putih utara jantan yang masih hidup. 

Lalu ketika Nola, badak putih utara betina, mati karena usia tua dan infeksi di San Diego Zoo pada bulan November 2015, berarti Sudan adalah satu dari tiga badak putih utara yang saat ini tersisa di dunia. 

Dua badak putih utara betina lainnya bernama Fatu dan Najin, keduanya juga tinggal di Ol Pejeta.

Najin adalah anak perempuan Sudan, sementara Fatu adalah cucunya. 

Sayangnya, keduanya juga mengalami masalah kesehatan di mana mereka memiliki kondisi yang membuat kedunya tidak mungkin hamil. 

Baca: Anggota DPRA Ancam Gugat Gubernur Jika APBA Dipergubkan

Terlebih lagi, pada tahun 2015, jumlah sperma Sudan ditemukan sangat rendah, membuatnya tidak mungkin melahirkan keturunan secara alami. 

Oleh karena itu, untuk menyelamatkan subspesies hewan ini, pelestarian menggunakan cara buatan. 

Misalnya, mereka menggunakan sperma dan telur yang diambil dari badak putih utara, termasuk Sudan dan orang-orang yang baru meninggal, untuk mencoba mengembangkan pembiakan in vitro badak (IVF). 

 
Strategi ini bergantung pada pengelolaan untuk menyuburkan telur badak putih utara di laboratorium dan berhasil menanamkannya pada ibu pengganti dari subspesies badak badak selatan (Ceratotherium simum simum).

Artikel ini telah tayang pada Intisari Online dengan judul : Kasihan, Badak Putih Utara Jantan Terakhir di Dunia Ini Dilaporkan Sedang Sakit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved