Yusuf Dayur : 'Saya Ingin Menjadi Presiden AS Pertama yang Beragama Islam'

Dalam berbagai wawancara, Yusuf mengaku keinginannya menjadi presiden itu sudah terpatri semenjak belum menginjak bangku sekolah.

Editor: Fatimah
Twitter/Yusuf Dayur 

"Setelah mengerjakan pekerjaan rumah (PR), saya kemudian memutuskan untuk menanggapi pernyataan Ben Carson melalui video," ungkap siswa sekolah menengah di kawasan Eden Prairie, Minnesota.

Dalam video tersebut, Yusuf kembali meneguhkan keinginannya untuk menjadi orang nomor satu di negara itu.

"Saya akan menjadi presiden AS pertama yang beragama Islam," tegasnya. "Dan, Anda akan melihatnya kelak."

Sontak saja, video ini menjadi viral di media sosial. Sejak saat itulah, nama Yusuf makin dikenal publik AS. Dia kemudian tertarik untuk membuat video yang isinya menyoroti masalah politik, ekonomi dan sosial.

Baca: Pondok Pesantren Subulussalam Terbakar, Tengah Malam Warga Gotong Royong Padamkan Api

Kebetulan saat itu suhu politik di negara itu memanas akibat pemilu presiden. Kebijakan calon presiden Trump yang anti-imigran, terutama dari negara-negara Islam di Timur Tengah, kemudian menjadi kritikan Yusuf dalam beberapa program videonya.

"Saya ingin menjadi Presiden AS dan siapapun boleh mencalonkan untuk jabatan itu, tanpa melihat warna kulit atau latar agamanya," tegas Yusuf. Saat Pemilu Presiden AS lalu, Yusuf mendukung pencalonan Hillary Clinton.

Keseriusan bocah 14 tahun untuk menjadi presiden, kemudian ditindaklanjutinya dengan aktif di media sosial, seperti di Twitter dan You Tube.

Setelah lulus sekolah menengah atas, Yusuf berencana untuk melanjutkan kuliah di jurusan kriminologi, sebelum meniti dari karier politik di tingkat bawah untuk akhirnya mencalonkan diri sebagai Presiden AS.

Artikel ini telah tayang pada BBC indonesia dengan judul : Perkenalkan: Yusuf Dayur, 14 tahun, 'Presiden AS pertama yang beragama Islam'

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved