Jangan Coba-coba Sebar Informasi Hoaks soal Telur Palsu, Jika kedapatan Bisa Diancam UU ITE
Polri mengedepankan upaya persuasif kepada masyarakat yang menyebarkan konten hoaks soal telur palsu.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA — Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto meminta masyarakat berhenti menyebarkan informasi soal telur palsu.
Sebab, Kementerian Pertanian sudah menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar.
Jika sudah diingatkan, tetapi tetap diviralkan, maka penyebarnya terancam dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Jangan unggah ke medsos karena ada UU ITE. Siapa orang yang mengunggah berita palsu, dia diancam hukuman maksimal enam tahun penjara," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Baca: Hasil Undian 8 Besar Liga Champions - Liverpool Vs Manchester City dan Real Madrid Vs Juventus
Baca: Begini Cara Pelaku agar Bisa Melampiaskan Nafsu Bejat kepada Anak Kandungnya

Setyo mengatakan, pihaknya telah mendorong pengawasan Satgas Pangan di daerah yang dipimpin masing-masing direktur reskrimsus polda.
Polri mengedepankan upaya persuasif kepada masyarakat yang menyebarkan konten hoaks soal telur palsu.
Polisi juga akan mencaritahu motif orang-orang yang menyebarkan info tersebut.
"Jadi, jangan biasa mengunggah kalau kita tidak tahu. Kita sebarkan saja bisa kena," kata Setyo.
Baca: Diduga Perkosa Anak Kandungnya, Sopir Asal Peudada Ini Ditangkap di Medan
Baca: Kepulauan Banyak Jadi Lokasi Syuting Film Sang Haloban
Kepala Satuan Tugas Pangan itu menyatakan, media memiliki peran untuk mengedukasi masyarakat soal itu.
Sebab, sebagian masyarakat meyakini isu telur palsu itu benar. Hal tersebut tentu akan menimbulkan keresahan masyarakat.
"Konsumen jadi tidak yakin, jadi ragu saat mau beli di pasar atau toko. Ini juga merugikan para peternak ayam petelur," kata Setyo.
Isu hoaks itu, kata Setyo, bisa memengaruhi tingkat konsumsi telur yang terbilang rendah.
Berdasarkan data, rata-rata orang memakan telur 10,44 kilogram per tahun. Perbulan tidak sampai 1 kg telur.
"Kalau dihantam dengan isu telur palsu, hal itu akan menurunkan konsumsi perkapita. Juga akan menghantam industri peternakan ayam petelur," kata dia.(*)
Baca: Pesan Dibalik Ratusan Boneka Teddy Bear di Berlin untuk Pengungsi Suriah
Baca: Bahaya Obat Amoxicillin Jika Diminum Bersama Antibiotik Tanpa Resep Dokter
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebar Informasi Hoaks soal Telur Palsu Bisa Diancam UU ITE"