5 Fakta Zaini Misrin TKI yang Dipancung di Arab Saudi, Pernah Jadi Tukang Cukur di Penjara
Hukuman pancung tersebut telah dilaksanakan pada 18 Maret 2018 jam 11.30 siang waktu Saudi Arabia.
"Slamet pekerja keras. Ia memutuskan pergi ke Arab karena ingin lebih membahagiakan keluarganya," ungkap tetangganya, Munir (40) yang pernah bekerja bersama Zaini sebagai sopir angkutan.
Zaini meninggalkan kampung halamannya pada 1992 dan memilih sebagai sopir pribadi di negara Arab Saudi.
Sembilan tahun kemudian, atau pada tahun 2001, ia kembali dan mendirikan kios kecil yang melekat di sisi kanan rumahnya.
Putra sulungnya, Syaiful Thoriq (26) mengungkapkan, ayahnya memutuskan berangkat kembali ke Arab Saudi karena membutuhkan modal usaha toko yang dibangunnya.
"Bapak memang ingin berhenti menjadi TKI dan ingin membuka usaha toko di rumah. Tapi terpaksa kembali berangkat karena butuh modal," tutur Thoriq.
Baca: Setelah Sel Tubuh Mati Apa yang Terjadi? Begini Penjelasan Peneliti
Baca: Datang ke Bank untuk Lunasi Kredit, Pria Ini Ternyata Bawa Sekardus Uang Mainan
4. Memberikan Uang Belasan Juta Untuk Keluarga Meski di Dalam Penjara
Kendati berada di dalam penjara, Zaini tidak diam begitu saja.
Ia menjadi tukang cukur rambut dadakan.
Hasilnya, ia kirim ke keluarganya.
Thoriq menyatakan, ia bersama Mustofa diberangkatkan Kementrian Luar Negeri untuk menemui ayahnya pada Januari 2018.
Kunjungan itu merupakan kesempatan ketiga bagi keduanya bertemu Zaini.
"Bapak memberikan uang Rp 18 juta untuk modal buka toko. Uang itu dari hasil menjadi tukang cukur rambur di dalam penjara," pungkasnya.
Baca: Warga Pidie Kecewa Karena Listrik Padam Saat Buka Puasa Sunat Bulan Rajab