Kisah Ibu Para Anak Yatim Piatu, Perempuan Pengemis yang Mengurus 1.400 Anak Telantar
Terlahir dari keluarga miskin membuat Sindhutai tak bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan dinikahkan dalam usia yang amat dini.
Atas kegigihannya membantu sesama, Sindhutai telah menerima lebih dari 500 penghargaan yang tentunya dibarengi dengan sejumlah uang.
Baca: 30 Kilogram Sabu-sabu yang Disita BNN di Medan Selundupan dari Aceh
Baca: Jangankan Jaringan Internet, Sinyal HP Saja Masih Susah, Pulau Banyak Barat Sangat Terisolasi
Semua uang yang diperolehnya digunakan sepenuhnya untuk kepentingan anak-anak asuhnya.
Salah satunya adalah membuat ruman penampungan bagi anak-anak yatim piatu yang diurusnya.
Kini Sindhutai memiliki enam organisasi yang bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan anak-anak yatim piatu.
"Saya tahu bagaimana rasanya ditelantarkan, sendirian, dan tak diinginkan. Saya tak ingin mereka merasakan hal yang sama," papar Sindhutai.
"Saya amat bangga dan senang jika melihat anak-anak saya bisa menjalani hidup dengan baik," tambah dia.(*)
Baca: Sedang Melaju Bawa Barang Belanjaan Menuju Simpang Jernih, Pikap Milik Haji Mukmin Terbakar
Baca: Puluhan Pejabat Gayo Lues Bersaing Merebut Lima Jabatan Strategis, Apa Saja?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Sindhutai Sapkal, Pengemis yang Mengurus 1.400 Anak Telantar"