Padi Petani Aceh Timur Diserang Hama Wereng, Tim Gabungan Lakukan Penyemprotan Massal
“Tapi kalau yang diserang padi belum berisi maka padi akan mati dan tidak bisa digunakan lagi,”
Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Sekitar 10 hektar padi berumur 65-95 hari setelah tanam milik petani di Gampong Kabu, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, diserang hama wereng batang coklat (WBC) sejak seminggu terakhir.
“Serangan ringan sekitar 7 hektar, dan serangan sedang sekitar 2,5 hektar,” ungkap Staf Laboratorium Pertanian Aceh Timur, Abdussalam, didampingi Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Peureulak Barat, Marwan, Mantri Tani Zulfikar, Petugas Babinsa, dan Keuchik Gampong Kabu, Sayed Ali Alwi kepada Serambi, Rabu (27/3/2018).
Baca: Warga Julok Aceh Timur Simpan Delapan Surat Obligasi Wasiat Kakek dan Ayahnya
Rabu pagi Serambinews.com ikut menyaksikan langsung padi yang mati (puso) akibat serangan hama wereng batang coklat ini sejak enam hari lalu.
Namun, karena padi sudah berisi, dan tua sehingga tetap bisa dipanen.
“Tapi kalau yang diserang padi belum berisi maka padi akan mati dan tidak bisa digunakan lagi,” jelas Abdussalam.
Baca: Kawanan Gajah Kembali Rusak Tanaman Petani di Seumanah Jaya Aceh Timur
Keuchik Gampong Kabu, Sayed Ali mengatakan, petani sudah berupaya mengendalikan hama WBC itu dengan cara menyemprotkan pestisida.
Namun, pestisida yang dimiliki petani tidak mampu mengatasinya.
“Karena obat yang disemprotkan petani tidak efektif, makanya langsung kita laporkan kepada petugas penyuluh, mantra tani dan petugas laboratorium. Alhamdulillah, hari ini (Rabu 27/3) mereka langsung turun membantu obat dan melakukan penyemprotan massal,” jelas Sayed Ali.
Baca: Warga Turunan Cina Diculik di Aceh Timur
Sayed Ali menambahkan, sebelumnya padi petani di daerah tidak pernah diserang penyakit hama WBC tersebut. Karena itu petani sangat khawatir.
Hasil padi petani di daerah ini, jelasnya, bisa mencapai 300 kilogram per rante, dengan sistem pengairan menggunakan sistem pompanisasi yang dikelola oleh BUMG, dengan sumber air dari sungai Peureulak.
“Setelah panen petani membayar 10 kilogram per rante kepada BUMG Barona,” jelasnya.
Penyemprotan Massal
Staf Laboratorium Pertanian Aceh Timur, Abdussalam mengatakan, total luas padi di Gampong Kabu, sekitar 50 hektar. Namun, yang diserang hama WBC sekitar 10 hektar.
Baca: Wereng Padi Meluas Ke-11 Kabupaten
“Hari ini (Rabu) kita lakukan pengendalian massal dengan cara menyemprotkan pestisida jenis Applaud 10 WP yang dibantu dari Dinas Pertanian Aceh Timur,” ungkap Abdussalam.
Ia menyebutkan, hama WBC ini harus segera dibasmi, jika tidak dalam seminggu padi seluas 50 hektar ini bisa habis diserang dan menyebabkan padi puso.
Penyemprotan hama WBC ini, jelas Abdussalam, cukup sekali saja.
Namun, jika nantinya ditemukan lagi padi yang diserang hama WBC akan dilakukan penyemprotan kembali.
Baca: VIDEO: Setengah Dari Total Lahan Sawah di Bireuen Terserang Hama Wereng
Abdussalam mengatan, serangan hama WBC tidak ada penyebab detailnya.
Namun, diduga karena kelembaban cuaca sehingga hama wereng ini menyerang batang padi.
Secara nasional, tambah Abdussalam, serangan hama WBC ini disebut bencana nasional.
Karena dalam waktu singkat hamparan padi yang luas bisa puso jika diserang hama ini. (*)