Peluru Meriam Diduga Milik Serdadu Amerika Diamankan Polsek Kuala Batee, Begini Sejarahnya
Peluru meriam ini diduga kuat merupakan peninggalan serdadu Amerika Serikat saat menyerang Kerajaan Kuala Batu, 6 Februari 1832.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Zaenal
Sejumlah perahu dagang berlayar cepat sepanjang pantai untuk berdagang dengan kapal dagang yang menunggu lepas pantai.
(Baca: Polisi Tahan Pelaku Prostitusi)
(Baca: Ira: Gara-gara Online,Suamiku Tiduri 50 Wanita)
Pada tanggal 7 Februari 1831, Endicott dan beberapa awak kapal lain menuju pantai untuk membeli beberapa lada dari penduduk asli saat 3 perahu menyerang kapalnya, membunuh perwira satu Friendship dan 2 ABK lainnya, dan menjarah kargonya.
Endicott dan ABK lainnya berusaha melarikan diri ke pelabuhan lain berkat bantuan tetua setempat bernama Poh Adam yang bersahabat.
Di sana, mereka memperoleh bantuan 3 kapten kapal dagang lainnya yang setuju memulihkan kapalnya.
Dengan bantuan mereka, Endicott mencoba mendapatkan kapalnya kembali dan akhirnya berlayar kembali ke Salem, Massachusetts.
Begitu sampai Salem, kegemparan massa atas pembantaian itu meluas dan untuk menanggapinya, Presiden Andrew Jackson mengirimkan kapal USS Potomac di bawah Komodor John Downes untuk menghukum penduduk Kuala Batee atas kejadian itu.(*)