Setelah Mencari Puluhan Tahun, Sopir Taksi Ini Temukan Putrinya yang Hilang 24 Tahun Lalu
Seorang pengemudi taksi akhirnya menemukan kembali sang putri yang hilang sejak 24 tahun lalu
Selama tiga tahun terakhir, Wang sudah dihubungi beberapa perempuan yang kemungkinan adalah putrinya.
Namun, saat tes DNA dilakukan hasilnya masih nihil, sang putri belum ditemukan.
Dua pekan lalu, seorang perempuan berusia 27 tahun dari provinsi Jilin menghubungi Wang lewat media sosial setelah membaca kisahnya.
Baca: Boko Haram Serang Pangkalan Militer Nigeria, 20 Orang Dilaporkan Tewas dan Puluhan Terluka
Baca: Akhirnya 33 Sopir Bus Sekolah di Pidie Diganti, Kunci dan STNK Dikembalikan
Perempuan ini mengatakan kepada Wang, kemungkinan besar dia adalah putrinya yang hilang selama ini.
Perempuan itu mengatakan, dia diadopsi saat masih kanak-kanak dan dibesarkan dengan nama Kang Ying di sebuah kota yang hanya berjarak 20 kilometer dari kediaman Wang.
Dengan bantuan dari sebuah LSM yang fokus mempertemukan keluarga yang terpisah, perempuan yang kini sudah memiliki dua anak itu menjalani tes DNA.
Dan pada Minggu (1/4/2018), hasil tes DNA memastikan Kang Ying tak lain adalah Qifeng putri Wang yang hilang 24 tahun silam.
Baca: Lamaran Ditolak, Pria Ini Bantai Seluruh Anggota Keluarga dan Jenazah Dibuang ke Hutan
Baca: Kontroversi Puisi Sukmawati Soekarnoputri yang Tuai Kecaman, Berikut Video dan Isi Lengkapnya
Setelah fakta itu terungkap, Kang Ying alias Qifeng kemudian terbang ke kota Chengdu untuk menemui kedua orangtua kandungnya.
"Setelah semua harapan, kekecewaan, dan keputusasaan yang kami lalui selama 24 tahun terakhir, kini kami bisa bertemu kembali," kata Wang seperti dikutip harian Beijing Youth Daily.
Tak ada data pasti terkait jumlah anak yang hilang di China setiap tahun tetapi fenomena ini merupakan masalah lama di negeri Tirai Bambu.
Setiap tahun puluhan ribu anak-anak diyakini menjadi korban penculikan.
Mereka kemudian dijual ke keluarga-keluarga untuk diadopsi.(BBC,SCMP)
Baca: Kisah Bandit Terkenal Amerika, Dari Gerilyawan Hingga Perampokan, Akhirnya Tewas Ditembak Rekannya
Baca: Puisinya Dianggap Bikin Gaduh dan Melanggar UU ITE, IKAMI Minta Polisi Tindak Sukmawati Sukarnoputri