Diinterogasi Kapolda Sumut, Wakapolres Penembak Adik Ipar Hanya Bereaksi Dingin, Tatapannya Kosong
Bahkan saat Kapolda menginterogasinya, Fahrizal tak mau banyak menoleh dan hanya mengangguk menjawab pertanyaan Kapolda
SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Insiden Wakapolres Lombok Tengah, Kompol Fahrizal (41) yang membunuh adik iparnya, Jumingan (33) di Kota Medan, membuat terkejut warga di sekitar lokasi TKP.
Bagaimana tidak, sebelum kejadian pelaku sempat salaman sama warga sekitar, karena sudah lama tidak bertemu.
Tak lama berselang, Fahrizal masuk ke dalam rumah dan tiba-tiba terdengar suara tembakan sebanyak enam kali.
Ternyata Jumingan sudah tergelak di lantai bersimbah darah, dengan enam peluru yang bersarang ditubuhnya.
Tiga peluru mengarah ke kepala dan dada, lalu tiga lainnya mengarah ke perut korban.
(Baca: Tembak Mati Adik Ipar 3 Kali di Kepala dan 3 Kali di Kemaluan, Wakapolres Bima Terancam Hukuman Mati)
Kapolda Sumut, yang memaparkan kasus ini menceritakan bahwa usai melakukan pembunuhan, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek terdekat.
Pihak Polsek kemudian langsung memboyongnya ke Polrestabes Medan.
Saat menginterogasi Fahrizal, Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw sempat mengajak pelaku Fahrizal untuk berbincang-bincang.
Namun tak banyak yang bisa diperoleh jawaban darinya.
Wajahnya murung, dengan tatapan kosong dan mata yang merah.
Bahkan saat Kapolda menginterogasinya, Fahrizal tak mau banyak menoleh dan hanya mengangguk menjawab pertanyaan Kapolda.
“Kamu kenal dengan pak Agus Andrianto?," kata Paulus, Kamis (5/4/2018).
(Baca: Wakapolres Ini Tembak Adik Ipar di Medan, Korban Tewas Ditembusi 6 Peluru, Begini Kronologinya)
Fahrizal hanya mengangguk, mengisyaratkan tidak mengenal siapa nama yang menjabat sebagai Wakapolda Sumut itu.
"Kalau sama saya nggak kenal juga," ujar Paulus bertanya pada pelaku.
Kembali hanya dengan mengangguk Fahrizal menginsyaratkan, bahwa ia tidak mengenal siapa Kapolda Sumut.
"Mungkin dia masih belum mau bicara," kata Paulus.
"Dia ini reserse, mungkin mau uji sakti sama reserse tua," sambung Wakapolda Agus dengan tersenyum, menambahi perkataan Paulus.
"Dia ini termasuk polisi yang berprestasi, dulu ia sekolah waktu berhasil mengungkap kasus pembunuhan pengusaha softgun, Kuna. Maka diberi penghargaan, disekolahkan," ujar Paulus.
"Bantu kami mengungkap kasus ini. Yang jelas perbuatannya pasti akan dihukum," jelas Agus.
(Baca: Warga Calang Ditemukan Tergantung di Teras Rumahnya, Diduga Bunuh Diri Akibat Depresi)
Tak Menyesal
Saat digiring turun dari mobil Kijang Kapsul berwarna silver, Kamis (5/4/2018) sekitar pukul 14.30 WIB, tersangka Fahrizal berjalan mengenakan kaos Quiksilver berwarna merah dan celana basket berwarna silver.
Wakapolres, Polres Lombok Tengah itu terlihat tenang dan pandangan matanya seolah kosong dari balik sebo berwarna hitam.
Sebelum memutarkan badan, tersangka sempat melihat barang bukti yang digunakannya untuk menghabisi Jumingan.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw yang memaparkan kasus ini mengatakan hal ini bukan merupakan sebuah prestasi pengungkapan kasus, tapi ini adalah masalah yang melibatkan personal oknum kepolisian yang mencederai institusi kepolisian.
"Kita masih terus melakukan pendalaman untuk mengetahui motif tersangka membunuh adik iparnya," kata Paulus di Mapolda Sumut.
(Baca: Unggah Foto Perempuan Bercadar Miliki 7 Lembar Obligasi, Dosen Ini Bandingkan dengan Puisi Sukmawati)
Paulus menambahkan bahwa ada satu hal menarik yang terjadi saat tersangka Fahrizal diinterogasi oleh Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto.
Kapolda mengatakan tersangka tak menyesal telah membunuh iparnya.
"Tersangka Fahrizal menjawab bahwa ia biasa saja, usai membunuh adik iparnya. Tetapi ketika anak-anak dan keluarganya datang, tersangka langsung haru," ungkap Paulus.
"Yang jelas kami akan terus dalam apa motif tersangka melakulan pembunuhan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Tatapan Mata Fahrizal Kosong Saat di Interogasi Kapolda Sumut