Ustaz Abdul Somad
Ceramah Ustaz Abdul Somad Soal Cadar dan Azan Jadi Trending di Youtube, Ada Apa?
Beberapa youtubers menggabungkan potongan ceramah Ustaz Somad tentang cadar dan seni mengumandangkan azan dengan puisi berjudul “Ibu Indonesia”
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.
Klarifikasi dan Minta Maaf
Puisi ini kemudian mendapat banyak kecaman berbagai pihak dan viral di media sosial.
Sukmawati pun kemudian merespons kontroversi mengenai puisi 'Ibu Indonesia' yang dinilai menyinggung umat Islam.
"Saya mewakili pribadi tidak ada niat menghina umat Islam Indonesia dengan puisi 'Ibu Indonesia'. Saya adalah muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislaman saya," ujar Sukmawati dalam jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Permintaan maaf dan klarifikasi itu menyangkut puisi yang dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya, di ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Centre, Jakarta Rabu (28/3/2018) lalu.
Dalam konferensi pers ini Sukmawati sempat menangis.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam Indonesia, khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan pada puisi 'Ibu Indonesia', " ujar Sukmawati sambil menangis.
Ia mengaku puisi 'Ibu Indonesia' ini telah memantik kontroversi di berbagai kalangan, khususnya umat Islam.
"Selain itu saya menyampaikan permohonan maaf kepada Anne Avantie dan keluarga serta apresiasi dan terima kasih kepada seluruh fashion designer Indonesia agar tetap berkreasi dan produktif," katanya.
Dalam kesempatan itu Sukmawati menyebut dirinya tidak mungkin bermaksud menghina umat Islam.
"Saya putri seorang proklamator, Bung Karno, yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai waliyyul amri addlaruri bissyaukah, pemimpin pemerintahan di masa darurat yang kebijakan kebijakannya mengikat secara de facto dengan kekuasaan penuh," ujar Sukmawati.
Sukmawati menyebut puisi 'Ibu Indonesia' merupakan bagian dari buku Kumpulan Puisi Ibu Indonesia yang telah diterbitkan pada 2006.
"Puisi Ibu Indonesia ini ditulis sebagai refleksi dari keprihatinan saya tentang rasa wawasan kebangsaan yang saya rangkum semata mata untuk menarik perhatian anak anak bangsa agar tidak melupakan jati diri Indonesia asli," ujar Sukmawati.
Sukmawati menjelaskan puisi 'Ibu Indonesia' itu adalah pandangan pribadinya sebagai seorang seniman dan budayawati. Puisi itu murni karya Sastra.(*)