Pelajaran Buat Orang Tua, Bocah 7 Tahun Tulis Surat Sebelum Meninggal, Begini Kisahnya

Anak-anak juga butuh tempat yang nyaman agar bisa berbagi kasih dengan orang-orang yang disayangi.

Editor: Amirullah

Nilai yang jelek membuat ayah sangat marah terhadapku. Dia memukulku sampai jari telunjukku tak bisa digerakkan.

Semakin ke sini, rasa sakit di dada sering aku alami.

Orang tuaku bahkan tak perduli sakit yang aku alami, tapi aku tetap mencintai mereka.

Saat di sekolah, ibu guru menyuruh kami menggambar mimpi terbesar kami. Teman-temanku menggambar mobil, boneka dan sebagainya.

Baca: 5 Fakta Anissa Aziza Istri Raditya Dika yang Tak Banyak Diketahui, dari Karir hingga Kisah Cinta

Aku tidak.

Bukan karena aku tak menyukai barang-barang itu, namun karena apa yang aku harapkan dari semuanya adalah orang tua.

Jadi aku gambar orang tua dan diriku.

Dalam diam, aku menangis. Aku benar-benar mencintai mereka.

Ketika disuruh menunjukkan ke teman-teman, mereka menertawakanku.

Gambar

Aku menangis. “Aku juga ingin dipeluk, ingin tertawa bersama mereka, ingin diantar dan dijemput dari sekolah.

Aku tau aku jelek dan lemah tapi ku mohon jangan menertawakanku.”

Beberapa hari setelahnya, aku kembali mendapat nilai jelek. Jujur aku takut pulang rumah. Aku takut ibuku marah padaku.

Saat ibu tahu, ia memukul kepalaku dua kali sampai terjatuh di lantai. Aku tak bisa bangun saat itu. Sangat sakit rasanya.

Tapi ibu seakan tak peduli. Ia tetap meninggalkanku disana. Aku memohon kepadanya agar tak memberitahukan nilaiku kepada ayah.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved