Di Balik Kesuksesannya, Najwa Shihab Simpan Kenangan Memilukan, Putri Kecilnya Tak Selamat

Pada 15 Desember 2011, bayi mungilnya meninggal setelah empat jam menghirup udara di dunia.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase
Najwa Shihab 

Walaupun orang di sekitarnya kerap mengingatkan dan mengajarkan untuk menghargai kehidupan.

Najwa Shihab pun mencoba mendengarkan, menghargai kehidupan.

Ia harus tetap menabar senyum, meskipun sulit dilakukan.

Hingga kini, ia tetap belajar mengikhlaskan kepergitan buah hatinya.

Pada unggahan kedua, Najwa Shihab pun menyebutkan sosok inspiratif yang mendorongnya terus belajar ikhlas.

Kisah pilu itu muncul dari pasangan orangtua dari korban pembunuhan yang sempat heboh dan viral di tanah air.

Kasus itu adalah pembunuhan Ade Sara, gadis yang dibunuh mantan kekasihnya secara sadis.

Ketegaran yang ditunjukan orangtua Ade Sara ini, membuat Najwa Shihab takjub.

Ia tak menyangka, kedua narasumbernya ini bisa memaafkan sang pembunuh yang telah menghabisi putri mereka secara keji.

Kebesaran hati orangtua Ade Sara ini, membuat hati Najwa Shihab tergerak.

Baca: Pansus DPRA Tinjau Pelaksanaan Proyek APBA 2017, Ini Sasarannya Untuk Banda Aceh dan Aceh Besar

Baca: Jalur Aceh-Medan via Subulussalam yang Putus di Buluh Didi belum Dapat Dilintasi

Inilah curahan hati Najwa Shihab selengkapnya.

“Waktu saya hamil anak saya yang kedua. It was a tough pregnancy. Saya sampai harus bed rest 4 bulan di RS dan ga boleh turun-turun dari tempat tidur. Bahkan pertama kali saya turun tempat tidur, kaki saya sampe gemeteran. But I really wanted to keep my daughter - Namiya. So, I tried EVERYTHING to keep her alive. Dan akhirnya, Namiya lahir.

Tapi sayang... Dia hanya hidup 4 jam [hening]. It’s so heartbreaking for me. I still blame myself to this day. But that moment taught me a lot. It taught me to appreciate life. It taught me to smile although it’s hard. Dan sampai sekarangpun saya masih belajar. Setiap hari saya masih belajar untuk mengikhlaskan kepergian Namiya walaupun berat.

Saya pernah interview pasangan orang tua yang hebat. Satu-satunya anak mereka yang namanya “Ade Sara” dibunuh oleh mantan kekasihnya. Bayangkan. Mereka banting tulang untuk menghidupkan anaknya dan tiba-tiba anak ini dibunuh oleh mantan pacarnya dengan tragis. Dicekek, dijambak dan disetrum.

 
Tapi pasangan orang tua ini sangatlah tegar. Mereka berdua duduk di Mata Najwa dan sambil nangis mereka cerita kalau mereka telah memaafkan sang pembunuh. Momen itu bikin hati saya merasa, “Wow, that is rare.” Hal-hal seperti inilah yang melekat di benak saya. Bukan karena luapan emosinya tapi karena kebesaran hati mereka yang membuat hati saya tergerak."

Baca: Perindag dan Bulog Gelar Pasar Murah 4 Hari di Seluruh Aceh, Ini Lokasi di Banda Aceh dan Aceh Besar

Baca: Bikin Anak Berisiko Obesitas, Hindari Minum Jus Buah di Pagi Hari, Ganti Dengan Ini

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved