Kesehatan
Jangan Makan Nasi dan Mi Instan Bersamaan Jika Ingin Kurus, Kenapa? Simak Penjelasannya
Karbohidrat merupakan zat penting dalam menu makanan sehari-hari untuk menyediakan energi utama bagi tubuh.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Mi instan dan nasi adalah makanan yang sama-sama mengandung karbohidrat.
Lalu, sebenarnya mana yang membuat kita cepat gemuk? Begini penjelasannya.
Tubuh perlu karbohidrat
Tubuh kita memang memerlukan karbohidrat protein, dan lemak.
Karbohidrat merupakan zat penting dalam menu makanan sehari-hari untuk menyediakan energi utama bagi tubuh.
Tubuh akan memecah karbohidrat menjadi gula.
Baca: Ogah Paksa Istrinya Pakai Cadar, Teuku Wisnu: Terserah Shireen Sih untuk Bercadar
Baca: Lengan Mohamed Salah Dipatahkan Sergio Ramos, Ini Komentar Mbah Mijan
Baca: Lagi Hits di Australia! Tak Hanya Indomie Donat Goreng, Kini Muncul Lagi Menu Unik Baru
Tanpa karbohidrat, tubuh kita akan lemas dan tidak bertenaga. Namun kalau jumlahnya terlalu banyak malah akan berbahaya bagi tubuh.
Salah satunya adalah membuat badan menjadi gemuk dan menjadi kelebihan berat badan.
Sementara dalam sehari, ada batasan berapa gram karbohidrat dan protein yang harus kita terima.
Kandungan pada nasi dan mi
Baik nasi dan mi instan, keduanya mengandung karbohidrat. Maka itu, sebenarnya tidak disarankan makan nasi dengan mi instan sebagai lauknya.
Sama seperti makan nasi dengan kentang yang keduanya mengandung karbohidrat.
Baca: Lupakan Es Kepal Milo, Kini Ada Donat Indomie Goreng yang Lagi Hits di Australia, Ini Penampakannya
Baca: VIDEO - Sambai Oen Peugaga, Panganan Khas Aceh yang Unik
Di dalam sebungkus mi instan yang biasanya mengandung 460 kalori, 18,8 gram lemak, 9 gram protein, dan 66 gram karbohidrat.
Sedangkan di dalam secentong nasi mengandung 175 kalori, 0,2 gram lemak, 4 gram protein, dan 40 gram karbohidrat.
Mi lebih berat