Ramadhan 1439 H
Memiliki Banyak Keutamaan, Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi? Ini Penjelasan dari Rasulullah
Malam lailatul qadar adalah malam yang sangat dimuliakan oleh Allh SWT bagi umatnya Nabi Muhammad SAW yang beriman dan bertaqwa.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).
Dikutip dari rumaysho.com, An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.”
Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.
4. Lalilatul Qadar adalah waktu diturunkannya Alquran
Keterangan ini didasarkan pada keterangan Ibnu Abbas mengatakan,
“Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403).
5. Lailatul Qadar adalah malam keselamatan
Alquran di dalam surat Al Qadar ayat 5 menyebutkan, Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbut fajar.
Artinya, malam tersebut penuh keselamatan. Setak tak mampu menggangu manusia yang taat kepada Allah SWT.
Malam itu juga bisa diartikan banyak manusia yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka dalam ketaatan kepada Allah SWT.
6. Lalilatul Qadar adalah malam dicatatnya takdir tahunan
Keterangan ini didasarkan kepada firman Allah SWT pada S=surat As Dukhan ayat 4.
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4).
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki.
Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.