Pasukan Gurkha Amankan Pertemuan Trump dan Kim di Singapura, Intip Kekuatan dan Kehebatannya
Untuk mengamankan hajatan yang digelar pekan depan otoritas Singapura meminta bantuan Resimen Gurkha, pasukan legendaris dari Pegunungan Nepal.
Meski begitu, masalah nyali, kesetiaan, dan keberanian mereka jangan pernah ditanya.
"Lebih baik mati daripada hidup sebagai pengecut," begitulah prinsip lelaki Gurkha.
Ada sebuah cerita, seorang serdadu Gurkha kehabisan amunisi saat membela Inggris di Perang Dunia II.
Bukannya bersembunyi, dia justru menghunus kukri yang terselip dipinggang untuk kemudian berlari dan melompat ke tank Jerman yang melintas. Leher serdadu Jerman di atas tank digoroknya hingga tewas.
Baca: Adik Julia Perez, Nia Anggia Juga Nikahi Pria Bule Ganteng, Intip Potretnya Yuk!
Baca: Pangeran Philip Ulang Tahun ke-97, Inilah 5 Fakta Unik dari Suami Ratu Elizabeth II
Musuh lari terbirit-birit
Sepanjang dua abad, sudah tak terhitung pertempuran yang dialami Resimen Gurkha dalam melayani Inggris.
Dalam Perang Dunia I, pasukan ini juga ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Gallipoli, Palestina dan Salonika.
Atas kerja keras dan prestasi mereka dalam peperangan tersebut, Gurkha berhasil mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.
Pada Perang Dunia II, sebanyak 112.000 tentara Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth saling bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia, Yunani bahkan sampai Malaysia dan Singapura. Untuk hal tersebut, mereka mendapat 10 penghargaan Victoria Crosses.
Pada masa perang Malvinas, dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina akan menyertakan 1 batalyon pasukan Gurkha-nya.
Mendengar hal itu tentara Argentina langsung lari terbirit-birit meninggalkan pos-pos mereka.
Meski dianggap sebagai tentara tangguh dan pemberani, dalam situasi damai, orang-orang gunung ini adalah orang yang ramah.
“Gurkha memperoleh pujian tinggi karena ketenangan, efisien dan pembawaan bersahabat bagi kedua belah dua pihak. Kehadiran mereka di Syprus, membantu menenangkan situasi yang sangat berbahaya,” tulis E.D Smith dalam Britain's Brigade of Gurkhas (1985).
Baca: Dugaan Manipulasi Video Porno, Mardani Ali Sera Laporkan Pemilik Akun Twitter @KakekDetektif
Baca: Santunan Kematian Ditolak Kemendagri, Pemkab Nagan Harus Cari Solusi Demi Penuhi Janji Kampanye
Tidak hanya melayani Inggris
Setelah kemerdekaan India dan Nepal, pasukan Gurkha tidak hanya melayani inggris.