Kisah Pertikaian Dua Saudara Kandung Melahirkan Adidas dan Puma, Sampai Kini Terus Berseteru
Kisah Adidas tidak bisa diterangkan tanpa menjelaskan bahwa pernah ada pertikaian antara dua saudara.
Ibaratnya Adidas a la France sudah di dalam selama orang lain baru mengetuk pintu.
Adidas dan Arena misalnya akan menyediakan pakaian bagi 35.000 pejabat dan pembantunya selama permainan Olimpiade di Moskwa.
Sejak bulan Mei di Sovyet Uni sudah dibuat sepatu Adidas. Juga di Beijing, Horst Dasslef sudah menutup kontrak.
Orang Jepang meniru sepatu Jerman untuk AS.
Di rumah, di Herzogenaurach, setelah Adi Dassler meninggal tahun 1977, semua dibagi rata antara lima orang anak, tetapi ibu Dassler tetap memegang kemudi.
Anak laki-laki Horst diminta untuk melepaskan beberapa perusahaan yang selama ini dikelola sendiri.
Dan ia diminta untuk lebih sering datang ke Herzogenaurach. Iparnya Alf Bente suami puteri tertua harus diterima sebagai partner dagang sama tinggi.
Baca: Korban yang Ditemukan Wanita Berambut Pirang Memakai Jaket dan Jins Biru
Baca: Pemkab Aceh Singkil Sidangkan PNS Bolos Kerja Pascalibur Lebaran
Kesulitan ini tidak dialami oleh kemenakan Armin.
Ia masih tetap duduk sendiri di kursi direktur Pusat Puma. Saudaranya Gerd diberi sepertiga andil dan kedudukan kecil. Armin Dassler lain dari sepupunya Horst.
Karena itu kerajaan Adidas strukturnya lain dari Puma.
Kalau di Adidas sudah dipekerjakan pemasar yang dididik secara akademis, Armin Dassler masih bekerja seperti seorang bapak dalam keluarga.
Ia lebih suka kebebasan bertindak.
Tawaran untuk menjual usahanya ditolak dengan senyum tetapi ia juga tidak mau mengubah diri.
Pabrik Armin Dassler memproduksi di Jerman, Perancis, Austria dan Australia.
Perusahaannya memberi lisensinya di Yugoslavia, Italia dan Muangthai, di Pilipina dan Argentina.