Pilkada 2018

Koalisi PDIP dan PKS Menang di Sulsel, Keok di Jatim dan Sulawesi Tenggara

pada pilkada serentak tahun 2018, PDIP dan PKS berkoalisi di 33 daerah. Tiga di antaranya di tingkat provinsi

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Kolase Serambinews.com/IST
Lambang PDIP dan PKS 

SERAMBINEWS.COM - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2018, telah berlangsung sukses pada, Rabu (27/6/2018).

Catatan Serambinews.com, ada 171 daerah yang berpartisipasi dalam pilkada serentak tahun ini, terdiri atas 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.

Adapun 17 provinsi yang melaksanakan Pilgub tahun ini adalah, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, dan Maluku Utara.

Penelusuran Serambinews.com, koalisi antarpartai pendukung pemerintah (pusat) dengan oposisi, terjadi di banyak daerah yang menggelar pilkada.

(Baca: Unggul Hasil Quick Count Pilgub Jabar 2018, Ridwan Kamil Langsung Bersujud dan Ucapkan Sumpah)

Salah satu yang menjadi perbincangan adalah koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pasalnya, PDIP yang merupakan partai pendukung pemerintah kerap berseberangan dengan PKS yang memposisikan diri sebagai oposisi bersama Partai Gerindra.

Penelusuran Serambinews.com dari berbagai sumber, pada pilkada serentak tahun 2018, PDIP dan PKS berkoalisi di 33 daerah. Dengan perincian, 3 di tingkat provinsi, 24 pemilihan tingkat kabupaten, dan 6 pemilihan tingkat kota.

Untuk level provinsi, koalisi PDIP dan PKS bersama partai-partai lainnya terjadi di Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Hasil quick qount sejumlah lembaga survei menunjukkan, koalisi kedua partai yang kerap berseberangan ini, hanya berhasil menang di Sulawesi Selatan.

(Baca: Besok DPRA Gelar Rapat Paripurna Terkait Hak Interpelasi, Apakah Gubernur akan Hadir?)

Pantauan Serambinews.com dari laman Tribun Timur, hasil quick count (hitung cepat) yang diselenggarakan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan disiarkan Kompas TV, menunjukkan pasangan nomor urut 3, Nurdin Abdullah dan Sudirman Sulaiman (Prof-Andalan) unggul sementara dengan raihan 42,57 persen suara.

Pasangan ini diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Di posisi kedua, pasangan nomor urut 1, M Nurdin Halid dan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) meraih 29,01 persen suara.

Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar, Partai Hanura, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Disusul pasangan nomor urut 4, Ichsan Yasin Limpo dan Andi Mudzakkar meraih 18,69 persen suara.

Pasangan ini maju melalui jalur perseorangan, namun didukung oleh Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Berkarya.

Posisi terakhir diduduki pasangan nomor urut 2, Agus Arifin Nu'mang dan Tanribali Lamo yang meraih 9,73 persen suara.

Pasangan ini diusung oleh Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Jawa Timur

Di Jawa Timur, koalisi PDIP dan PKS bersama parpol lainnya belum mampu memberi kemenangan bagi pasangan yang mereka usung.

Hasil hitung cepat atau quick count Litbang Kompas, menunjukkan pasangan nomor urut 2, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, diusung oleh PKB, PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan PKS, keok dari pasangan Khofifah Indar P dan Emil Dardak diusung oleh Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP, NasDem, dan Hanura.

Pantauan Serambinews.com dari laman Surya.co.id yang menayangkan quick count Litbang Kompas, dari 100 persn data yang sudah masuk, pasangan Khofifah Indar P-Emil Dardak memperoleh 53,36 persen.

Sementara pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno memperoleh 46,64 persen.

(Baca: Mudahnya Nyari Duit Cuma Hanya Dengan Main Facebook, Seperti Ini Syarat dan Ketentuannya)

Sulawesi Tenggara

Kekalahan pasangan yang diusung koalisi PDIP dan PKS juga terjadi Pilkada Sulawesi Tenggara.

Di provinsi ini, PDIP dan PKS mengusung pasangan Asrun-Hugua bersama-sama dengan Gerindra, PAN, dan Hanura.

Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan The Haluoleo Institute dan Jaringan Suara Indonesia (JSI) menunjukkan pasangan Asrun-Hugua hanya memperoleh 25,15 persen suara.

Pasangan nomor urut dua ini kalah dari pasangan cagub nomor urut 1 Ali Mazi-Lukman Abunawas (diusung Partai Golkar dan Nasdem) yang memeroleh 42,52 persen.

Suara terbanyak kedua diraih oleh pasangan nomor urut 3, Rusda Mahmud-LM Sjafei Kahar dengan perolehan suara 32,46 persen. Pasangan ini diusung oleh PPP, Demokrat, dan PKB.

(Baca: Rahasia Ponsel Flagship dengan Kondisi Seperti Baru yang Dijual Murah Meriah di Pasaran)

NasDem dan PAN Berjaya

Secara keseluruhan, dari 17 provinsi yang melaksanakan pilkada serentak tahun 2018, hasil hitung cepat menunjukkan, pasangan yang diusung NasDem (bersama koalisi) dan PAN (bersama koalisi) berhasil menang di 10 provinsi.

Dilansir dari Tribunmedan.com, persentase kemenangan kedua partai ini mencapai 58,8 persen.

Adapun 10 pasangan calon yang diusung NasDem yang menang versi hitung cepat yakni di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, Riau, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan.

Khusus di Sumatera Selatan, hasil hitung cepat di dua lembaga survei berbeda tipis.

Tak hanya itu tiga pasangan cagub yang diusung Partai NasDem di Pulau Jawa (yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur) juga menang berdasarkan hasil quick count dari berbagai lembaga.

Hasil pilkada berbagai daerah
persentase

Sementara untuk PAN, calon gubernur-calon wakil gubernur yang diusung bersama koalisi menang di 10 provinsi.

Ke-10 provinsi tersebut adalah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lamung, Riang, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.

Kemenangan pasangan yang diusung oleh NasDem ini cukup mengejutkan, pasalnya mengalahkan partai yang telah mapan semisal Golkar dan PDI Perjuangan.

Jika persentase kemenangan Golkar 52,94 persen, maka PDI-P paling terpuruk yakni hanya memperoleh 23,5 persen.

Pasangan yang diusung oleh PDI-P hanya menang di empat daerah (dari 17 provinsi yang menggelar Pilgub), masing-masing di Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, dan Maluku.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved