Di Kedalaman 450 Meter Danau Toba, Robot ROV Temukan Jasad dan Bangkai Kapal Sinar Bangun

Jasad korban, termasuk sepeda motor dan beberapa tali yang diduga bagian dari KM Sinar Bangun, ditemukan ROV Kamis siang.

Editor: Amirullah
Tribunnews.com
Robot ROV berhasil merekam jasad korban KM Sinar Bangun di Danau Toba 

SERAMBINEWS.COM - Basarnas mulai menurunkan alat canggih dalam pencarian bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.

Adalah Multibeam Echo Sounder yang digunakan untuk memetakan kondisi di dasar Danau Toba.

Selai itu juga Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot di bawah air untuk memastikan indikasi bangkai kapal dengan cara menangkap visual objek yang ditemukan secara langsung.

Kamis (28/6/2018), ROV beroperasi secara baik hingga kedalaman 450 meter, bahkan mencapai dasar danau di sekitar lokasi suspect dan menemukan jasad korban.

Basarnas pun masih mencari cara mengangkat jasad korban.

Baca: Ditinggal Suaminya 6 Minggu Setelah Menikah, Istri Pilot Ini Tahu Kebenarannya 70 Tahun Kemudian

Baca: Terlihat Sepele, Ini Alasan Sebaiknya 4 Fitur di Ponsel Anda Matikan

"Kita belum punya alat untuk mengangkat dari kedalaman 450 meter. Saya sudah tanya ke rekan-rekan saya tentang kejadian serupa, tapi objeknya kurang-lebih 100 meter di dalam air. Seperti contoh kejadian AirAsia, 40 meter bisa diselami. (KM Sinar Bangun) ini tidak bisa. Kita masih memikirkan ini," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI, Muhammad Syaugi.

Jasad korban, termasuk sepeda motor dan beberapa tali yang diduga bagian dari KM Sinar Bangun, ditemukan ROV Kamis siang.

Namun bangkai kapal belum terlihat dari rekaman ROV karena tingkat visibilitas yang terbatas.

"Jadi lokasi penemuan itu berserakan kalau saya melihat kamera tersebut. Kapalnya sendiri belum terlihat, tapi talinya sendiri sudah terlihat karena keterbatasan, jarak pandang di dasar itu sangat pendek,"ujarnya.

Seperti diketahui, seratusan korban tenggelamnya Kapal Sinar Bangun belum ditemukan. (*)

Baca: Ingin Cek Kondisi Mesin Ponsel Xiaomi? Cara Ini Bisa Anda Lakukan

Baca: VIDEO - Ada Amplop Berisi Uang Palsu, HAMAS Mengaku Korban Black Campaign

Basarnas Masih Mencari Cara untuk Mengangkat Jasad Korban

Dalam foto yang beredar di grup whatsapp, jenazah diduga korban kapal tenggelam tampak tidur telentang di dasar danau.

Bagian kakinya tampak terlihat jelas. Tampak dalam data foto kedalaman robot penyelam mengambil foto pada posisi 454,7 meter.

Berdasarkan keterangan dari Humas Basarnas robot ROV ini bahkan bisa digunakan hingga kedalaman 1000 meter.

"Besok kita cari lagi. Baru kita pikirkan bagaimana kemungkinan mengangkat korban tersebut," kata Syaugi kemarin.

KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, ke Tigaras pada Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB.

Baca: Aiyub-Said, Azwir-Amran, dan Bintang-Salmaza Masih Unggul

Baca: Soal Pribadi Gubernur Diungkit

Kapal tersebut berlayar tanpa dokumen manifes penumpang dan diketahui dalam kondisi tidak memenuhi standar keselamatan, seperti ketersediaan life jacket.

Terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun, nakhoda berinisial SS ditetapkan sebagai tersangka.

Polisi juga menetapkan tiga orang tersangka lainnya dari Dinas Perhubungan Sumut.

Ketiganya adalah Kepala Bidang Angkutan Sungai dan Danau Rihard Sitanggang, Kapos Pelabuhan Simanindo Golpa F Putra, dan pegawai honorer Dishub Samosir Karnilan Sitanggang.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengaku kementerian yang dipimpinnya akan menjalankan aturan secara baik dari pemerintah, terkait proses pencarian jenazah dan KM Sinar Bangun yang karam di Danau Toba.

Ia mengatakan, hal pertama yang difokuskan saat ini adalah pencarian jenazah para penumpang yang diperkirakan masih terjebak dalam badan kapal.

"Jika kapal itu diangkat, yang kita tunggu adalah temukan jenazah," ujar Budi Karya.

Namun tidak hanya jenazah yang harus ditemukan, bangkai kapal itu pun harus diangkat.

Hal itu karena menurutnya, KNKT membutuhkan bangkai KM Sinar Bangun untuk keperluan evaluasi.

Agar bisa diketahui dari segi teknis, terkait kelayakan bentuk rancangan kapal hingga surat perizinan yang berlaku.

"Tapi dari segi teknis, KNKT kita dapat mengevaluasi apa jenis bentuk rancang bangun, kestabilan yang ada pada kapal, penuh syarat atau tidak, apa proses perizinan berlaku atau mengeluarkan surat," kata Budi Karya.

Oleh karena itu, mantan Presiden Direktur PT Angkasa Pura II itu menekankan bahwa mendapatkan bangkai kapal itu merupakan hal penting kedua, selain mengangkat seluruh jenazah korban yang masih berada di Danau Toba.

"Mendapatkan kapal sangat penting, selain kita melakukan upaya yang semestinya," tegas Budi Karya. (Tribun Network/fit/rin/wly)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com berjudul: Inilah Fakta Robot ROV Temukan Jasad dan Bangkai Kapal di Kedalaman 454 Meter Danau Toba dan di Tribunnews.com dengan judul Basarnas Masih Mencari Cara untuk Mengangkat Jasad Korban di Dasar Danau Toba

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved