Terserang Kelainan Genetik Langka, Kulit Penduduk Desa Ini tak Boleh Terpapar Sinar Matahari

Tidak ada obat untuk XP tetapi dokter sekarang telah memperingatkan penduduk desa untuk tetap sepenuhnya berada jauh

Editor: Fatimah
Intisari online

Gleice Machado, seorang penduduk Araras, tertarik untuk mencari tahu apa yang menyebabkan masalah tersebut.

Dia mengungkapkan bahwa beberapa orang percaya bahwa penyakit tersebut menular atau hasil dari infeksi menular seksual.

"Beberapa percaya itu adalah penyakit menular seksual. Yang lain mengatakan mereka percaya ini adalah hukuman dari Tuhan."

Ahli genetika genetika yang bermarkas di Sao Paulo, Dr Carlos Menck, juga tengah mencoba mengenali kondisi ini.

"Kami pergi ke desa itu dan mencoba mengidentifikasi mutasi genetik yang mempengaruhi pasien,” lata Dr Menck.

Baca: Empat CJH Lhokseumawe Tunda Keberangkatan, Ini Penyebabnya

"Sampai beberapa waktu yang lalu, orang-orang percaya itu adalah penyakit menular. Tapi itu penyakit bawaan."

Setelah menjalankan tes pada semua penduduk desa, Dr Menck dan timnya menemukan tiga perempat dari 800 penduduk desa membawa gen XP resesif.

Dermatolog Sulamita Chaibub mengatakan: "Di Araras ada konsentrasi orang-orang dengan gen yang sama yang menikah satu sama lain, sehingga gen tersebut menjadi dominan dan penyakit itu muncul."

Tidak ada obat untuk XP tetapi dokter sekarang telah memperingatkan penduduk desa untuk tetap sepenuhnya berada jauh dari sinar matahari.

Dr Menck menambahkan: "Tidak mungkin untuk menyembuhkannya dengan di zaman sekarang. Tapi saya berharap seseorang bisa melakukan sesuatu. Mungkin dalam 20 atau 30 tahun mendatang."

Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Kisah Penduduk Desa Araras di Brasil, Jika Terkena Sinar Matahari Wajah Mereka Jadi ‘Rusak’

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved