Gempa Lombok
Gempa Lombok, Ring Of Fire, dan Status Indonesia sebagai Kawasan Rawan Gempa
The Ring of Fire ini memiliki panjang lebih dari 25.000 mil (40.000 kilometer) dan melewati Chili bagian Barat, Jepang, dan seluruh Asia Tenggara
SERAMBINEWS.COM - Minggu petang (8/8) sekitar pukul 18.46 WIB (19.46 WITA) gempa dengan kekuatan 7,0 SR kembali mengguncang Lombok, NTB.
Menurut BMKG, pusat gempa terletak di kedalaman 15 km.
Lokasi terjadi gempa kali ini ada di 8,37 lintang selatan dan 116,48 bujur timur.
Terkait gempa ini, BKGM langsung memberi peringatan dini tsunami. Gempa ini terasa hingga Bali, Banyuwangi bahkan Jember.
Kita tahu, gempa yang terjadi di Lombok, juga di tempat-tempat lain di Indonesia, disebabkan oleh beberapa faktor.
Satu di antaranya adalah pergeseran lempeng kerak bumi.
Baca: Peringatan Dini Tsunami di Lombok Berakhir, Ini Catatan Peristiwa Tsunami Dahsyat Sepanjang Sejarah
Lempeng kerak bumi dibahas dalam bidang geologi yang disebut sebagai teori tektonika lempeng (plate tectonics).
Sebagai informasi, lempek teknonik terdiri atas dua elemen.
Pertama lempeng mayor, kedua lempeng minor atua kecil.
Sementara itu lempeng utama terdiri atas 7 yaitu:
1. Lempeng Pasific (Pasific Plate).
Ini merupakan lempeng samudra yang meliputi seluruh Samudra Pasifik.
2. Lempeng Eurasia (Eurasian Plate).
Ini merupakan lempeng benua yang meliputi benua Asia dan Eropa.
3. Lempeng Australia (Australia Plate).
Ini merupakan lempeng benua yang meliputi benua Australia.
Dulu pernah tergabung dengan lempeng India sekitar 55 juta tahun yang lalu.
Baca: Menko Polhukam Wiranto Pastikan Semua Tamu Delegasi Selamat dari Gempa 7.0 SR di Lombok
4. Lempeng Afrika (African Plate).
Ini merupakan lempeng benua yang meliputi seluruh benua Afrika.
5. Lempeng Amerika Utara (North American Plate).
Ini merupakan lempeng benua yang meliputi seluruh Amerika Utara dan Siberia Timur Laut.
6. Lempeng Amerika Selatan (South American Plate).
Ini merupakan lempeng benua yang meluputi seluruh Amerika Selatan.
7. Lempeng Antartika (Antartica Plate).
Ini merupakan lempeng benua yang meliputi seluruh Antartika.
Di sisi lain ada lempeng-lempeng kecil, yaitu: Lempeng Nasca (Nasca Plate), Lempeng Arab (Arabian Plate), Lempeng Karibia (Caribian Plate), Lempeng Filipina (Phillippines Plate), Lempeng Scotia (Scotia Plate), dan Lempeng Cocos (Cocos Plate).
Baca: Lowongan CPNS Dibuka Bulan Agustus, Ini 10 Hal Terbaru yang Harus Diperhatikan
Dari sekian banyak lempengan tektonik tersebut, lempeng yang paling aktif adalah Lempeng Pasifik.
Daerah ini dijuluki “The Ring of Fire”.
Oleh karena itu daerah ini banyak terdapat gunung berapi dan sering terjadi gempa bumi sampai tsunami.
Baca: Beredar Pesan Berantai Terjadi Gempa Susulan Pukul 00:30 Wita, BMKG: Hoaks!
The Ring of Fire ini memiliki panjang lebih dari 25.000 mil (40.000 kilometer) dan melewati Chili bagian Barat, Jepang, dan seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Delapan puluh persen gempa bumi terjadi di daerah The Ring of Fire.
Sementara 17 persen gempa bumi terjadi di seluruh dunia dan 5 persen gempa terjadi di daerah Alpen-Himalaya.
Posisi Indonesia berdekatan dengan ketiga bagian tersebut. Itulah kenapa Indonesia sering dilanda gempa.
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul: Gempa 7,0 SR Guncang Lombok, Ring Of Fire, dan Status Indonesia sebagai Kawasan Rawan Gempa