Luhut Panjaitan Bongkar Alasan Prabowo Tak Pilih AHY Sebagai Cawapres
Luhut Binsar Panjaitan membeberkannnya saat menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa.
Meski demikian, Luhut pun mengakui bahwa Prabowo tak bisa mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019.
Keputusan yang tergolong menyedihkan ini pun tak terduga.
Baca: Nyabu, Mantan Ketua KIP Divonis 8 Bulan Penjara
Pasalnya, pada pagi hari sebelum deklrasi, Prabowo beserta 6 politisi Gerindra mengunjugi kediaman SBY di Kuningan, Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Mereka yang datang, yakni, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Waketum Gerindra Fadli Zon, Fuad Bawazier serta petinggi lainnya.
Mereka datang sekira pukul 10.15WIB dan menjalankan pertemuan selama 30 menit di dalam rumah.
Tidak ada pernyataan dari para politisi Gerindra tersebut. Mereka memilih untuk diam dan langsung menuju kendaraan yang terparkir di luar rumah.
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto usai pertemuan hanya mengatakan masih bermusyawarah.
"Kami masih terus bermusyawarah," katanya dari dalam mobil seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Prabowo dan partai pengusung seperti Gerindra, PAN, dan PKS akhirnya lebih memilih mengusung Sandiaga Uno sebagai cawapres pada Kamis (9/8/2018) malam.
Baca: Keuchik Polisikan Warga
Momen menyedihkan ini pun bertepatan dengan hari ulang tahun AHY yang ke-40.
Mengenai kabar namanya terdepak, AHY mengungkapkan perasaanya dalam jumpa pers di kediaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Kuningan, Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Dalam pernyataannya juga, AHY menyebutkan langkah-langkah usai terdepak jadi cawapres.
AHY mengaku mendapat pelajaran berharga di hari bahagia sekaligus hari terpahit di usia yang ke 40 tahun.
"Pelajaran berharga yang saya petik di usia 40 tahun ini adalah bahwa tidak ada jalan yang lunak untuk bisa mencapai sebuah cita-cita dan tujuan yang besar.