Tura, Mahasiswa Berprestasi yang Memilih Bekerja untuk Kaum Disabilitas

Makanya dari situ Tura sembari mengajak teman-teman lain untuk mencoba merangkul masyarakat berkebutuhan khusus.

Penulis: Nani HS | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/BEDU SAINI
Rahmah Masturah. 

Itulah detik-detik pernyataan sikap Tura pada sanubarinya.

Baca: Banda Aceh Godok Aturan Baru, Lembaga Pemerintah, BUMN, dan BUMD Wajib Pekerjakan Disabilitas

Meskipun butuh proses untuk menggarap idenya, namun sebenarnya ilmu kerajinan sudah dimiliki Tura kala menjadi mahasiswi di Yogya.

Sejak di bangku kuliah Tura sudah aktif dalam merangkul teman-teman disabilitas di kota pelajar itu untuk pembuatan dompet kulit, misalnya.

Tinggal ubah, dari jenis kulit ke bahan anyaman, yang di Aceh menggunakan bahan on seukee (daun pandan berduri yang tumbuh di pinggir laut).

Setelah pengalaman menemukan disabilitas di jalan, lalu niatnya diperkuat lagi dari pengalaman Tura pulang ke Sigli Pidie, kampung halamannya.

Tura melihat seorang ibu yang sedang bekerja membuat tikar dari on seukee.

Ada dialog yang memilukan hatinya.

"Berapa biasanya harga tikar ini Buk?" tanya Tura pada seorang penganyam tikar on seukee.

Baca: Mahasiswa Ajari Disabilitas soal Mitigasi

"Berapa pun lah, asalkan cukup makan dua anak ibu yang sedang sekolah," jawab ibu yang ditanya Tura.

Tura tersentuh. Maka makin bulat niatnya mendirikan Oensekee Project sebagai wadah perjuangan para penganyam tikar, termasuk memberdayakan kaum disabilitas.

Apalagi mengingat rendahnya pendapatan dari usaha kearifan lokal Pidie tersebut.

Dalam hati Tura, "kenapa tidak menjadikan Oensekee Project melahirkan produk bisnis yang bernilai jual tinggi, artistik, dan repeat purchase (cepat habis, namun pelanggan membeli ulang secara teratur ya?-red)."

Begitulah, karena Tura sering mendatangi hotel sehubungan dengan kerjanya di bidang teknik, Tura kemudian beroleh ide membuat sandal hotel dari bahan on seukee.

"Kan Tura pernah belajar sosial bisnis di University of Connecticut, Amerika Serikat melalui program Young Southeast Asian Leaders Initiative. Ya nyambung kan," ujar Tura.

Baca: Pelajar Bireuen Dapat Beasiswa ke Amerika

Namun untuk mewujudkan keinginannya itu, tak mulus bagi Tura. Ide bisnis yang ditawarkan kepada penganyam tikar pandan di Sigli, ditolak mentah-mentah. Alasannya, mereka tak punya waktu belajar keahlian baru dan sudah nyaman dengan hasil tikar on eukee mereka sendiri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved