Opini

Menjadi Guru ‘Generasi Z’

SEBUTAN guru profesional sejak zaman dulu hingga kini masih sering terdengar.

Editor: hasyim
FACEBOOK/EDI FADHIL
Untuk menuju desa ini kita harus naik boat selama 7 jam dari Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang. Di Desa ini hanya ada sekolah SD Negeri dan SMP Swasta. Pasca tamat SMP kebanyakan anak perempuan harus menikah dan anak laki-laki akan bekerja mencari kayu ke hutan. 

Jadi tantangannya cukup besar dan berat bukan? Maka, kiranya, guru di lembaga-lembaga pendidikan memang harus berbenah dengan cepat bila ingin sukses mengajar dan mendidik anak-anak generasi milenial dan generasi Z yang sangat menantang tersebut. Para guru harus mau dan dengan sungguh-sungguh meningkatkan kapasitas pengetahuan, harus banyak dan rajin membaca perkembangan zaman.

Para guru juga harus menguasai metode pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan media pembelajaran yang serba komputer. Dengan demikian pula guru dituntut mampu mengoperasikan teknologi digital secara mumpuni dan harus siap mental menghadapi perubahan tersebut. Pendek kata, menjadi guru di era milenial dan mengajar anak-anak generasi Z, para guru adalah sosok yang harus memahami perkembangan perilaku anak-anak tersebut. Oleh sebab itu, jangan tunda-tunda lagi waktu berbenah diri!

Tabrani Yunis, pemerhati masalah-masalah pendidikan, berdomisili di Banda Aceh. Email: potret.ccde@gmail.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved