Duduk Berdampingan, Ustaz Abdul Somad Nasihati Sandiaga Uno Lewat Pantun, Begini Isinya

Melalui pantun yang cukup panjang itu, Ustadz Abdul Somad mengingatkan kalau Allah menitipkan kuasa, jangan sampai angkuh dan semena-mena.

Editor: Faisal Zamzami
TribunPekanbaru/TheoRizky
Sandiaga S Uno dan Ustadz Abdul Somad saat Upacara Adat Tepung Tawar yang digelar di Balai Adat Melayu Riau, Selasa (4/9/2018) 

Kalau Allah titipkan kuasa
Ada masanya Dia ambik semula

Mencoba merangkai kata
Di atas cakrawala
Dari Siak Sri Indrapura
Menuju airport Sultan Syarif Kasim Dua

 23 Dzulhijhah 1439h/4 September 2018.

Baca: Rupiah Terpuruk di Level Rp 15.000 Per Dollar AS, Ini Komentar Jokowi

Baca: Roy Suryo Merasa Difitnah, Pengacara Tuntut Kemenpora Minta Maaf Sebelum Ditempuh Jalur Hukum

Sandiaga Uno Kagumi Gurindam Duabelas

Sandiaga Uno saat memberikan sambutan disela acara tepuk tepung tawar di gedung LAM Riau tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

 
Sebab dirinya disambut bak seorang raja.

Sandiaga bahkan menyebut momen tepuk tepung tawar ini merupakan hari puncak kebahagiaannya.

"Hari ini saya merasa manusia paling berbahagia, hari ini lah puncak kebahagiaan itu. Begitu sampai di Riau saya disambut saudara-saudara dan sabahat dan sampai di balai adat ini saya juga disambut dengan prosesi adat melayu Riau yang begitu kental," katanya.

Dalam sambutanya, Sandiaga juga sempat menyampaikan salam dari kedua orang tuanya serta istrinya kepada masyarakat Riau.

"Pada kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan salam dari kedua orang tua saya dan istri saya kepada masyarakat Riau. Karena bagi kami betapa bermaknanya saya bisa kembali ke kampung halaman melihat tanah kelahiran saya akar sejarah keluarga kami disini,"ujarnya.

Sandiaga juga sempat bernostalgia menyampaikan kenangan indahnya bersama keluarganya saat masih tinggal di Riau.

"Berapa indahnya kenangan keluarga kecil kami hidup berbahagia di tanah melayu Riau ini," kenangnya.

Tidak hanya itu, pada kesempatan tersebut sebagai anak jati melayu Riau, Sandiaga juga menyampaikan kegamumannya dengan budaya dan adat melayu Riau.

Salah satu yang paling dirinya kagumi adalah gurindam dua belas.

"Saya pernah membaca gurindam dua belas karya Ali Haji. Merupakan sastra melayu yang sarat akan makna untuk dijadikan tuntunan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved