Keseharian Nursaka yang Bersekolah di Indonesia, Tapi Bantu Ayahnya Cari Kaleng Bekas di Malaysia

Apabila hingga pukul 02.00 waktu setempat Saka belum tiba di rumah, maka sang ayah akan menyusulnya ke PLBN Entikong.

Editor: Fatimah
Yohanes Kurnia Irawan - Kompas.com
Nursaka, Bocah SD yang Tinggal di Malaysia dan Bersekolah di Indonesia. 

Tak hanya mencari kaleng, Saka dan adiknya juga selalu ikut membantu sang ayah di kebun belakang rumah mereka.

Entah itu hanya sekedar memberi makan ayam, memasukkan ayam ke dalam kandang saat sore tiba, atau memberi makan kelinci dan mengumpulkan telur bebek.

“Setiap hari ya begini ini, kecuali hujan atau mereka sedang sakit,” ungkap Darsono.

Setiap Saka tiba di rumah pulang dari sekolah siang hari, sang ayah selalu menyuruhnya untuk istirahat dan tidur siang.

Untuk mengerjakan PR dari sekolah, biasanya dilakukan Saka di sela menunggu tumpangan mobil di PLBN Entikong atau saat tiba di rumah.

Terkadang Saka juga mengerjakan PR pada malam hari ketika kedua adiknya sudah tidur. Saka mengerjakan PR dibantu dan ditemani kedua orangtuanya secara bergantian.

Baca: Kalahkan Wakil China, Marcus/Kevin Pertahankan Gelar Juara Japan Open 2018

Harapan ayah untuk Nursaka

“Saya ingin Saka kelak bisa menjadi orang, entah itu pegawai negeri, biar gak seperti bapaknya yang petani menumpang di tempat orang,” ucap Darsono, Rabu malam saat Kompas.com menginap di rumahnya.

Bagi Darsono, masa depan ada di tangan anak-anaknya sehingga dia selalu bertekad bagaimana pun caranya, Nursaka harus tetap bersekolah. 

“Kehidupan kami di sini sudah susah. Bertani menumpang kebun punya orang. Di Entikong pun kami sudah tidak punya apa-apa lagi. Jadi bagaimana pun saya upayakan Saka harus bisa tetap sekolah di tempat kita sendiri, di Indonesia,” katanya.

Keseharian Nursaka yang tiap hari bolak-balik untuk bersekolah melintasi perbatasan bukannya tak menjadi bahan pemikiran bagi Darsono.

Dia berharap, kelak apabila sudah terkumpul uang dan bisa memiliki lahan di Entikong, bisa kembali ke Indonesia dan pulang memboyong keluarganya.

Baca: WHO Sebut 7 Juta Orang Meninggal Tiap Tahun Akibat Polusi Udara, Ini Tips Menghadapinya

“Supaya tidak was-was lagi setiap hari Saka berangkat ke sekolah ditumpangkan (menumpang) kendaraan orang menuju PLBN Entikong.”

“Kalau berangkat kita kenal orang yang ditumpangkan, tapi kalau pulang sekolah kan dia sendiri, dicarikan tumpangan sama om-om (petugas imigrasi dan polisi),” ungkap Darsono.

Apabila hingga pukul 02.00 waktu setempat Saka belum tiba di rumah, maka sang ayah akan menyusulnya ke PLBN Entikong.

“Saya khawatir kalau sampai jam segitu dia belum pulang ke rumah, saya cari dan susul sampai ketemu. Karena biasanya pukul 01.30 sudah tiba di rumah,” ungkap Darsono.  (Yohanes Kurnia Irawan)

Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Beginilah Keseharian Nursaka, Bersekolah di Indonesia, Tapi Bantu Ayahnya Cari Kaleng Bekas di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved