Tebing Krueng Susoh Runtuh belum Ditangani, Ini Dampak Dirasakan Petani Padang Baru Susoh, Abdya
“Kami sangat mengharapkan pemerintah segera membangun tanggul pengaman tebing di lokasi yang sudah runtuh,”
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Tanaman padi milik anggota KT Padang Subur, Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh, Kabupaten Abdya, sering terendam banjir luapan Krueng (Sungai) Susoh.
Peristiwa meresahkan itu terjadi akibat tebing sungai yang runtuh dalam peristiwa banjir, 25 Desembner 2017, belum ditangani.
Air sungai sering meluap di titik lokasi tebing yang ambruk, kemudian merendam tanaman padi yang baru ditanam sehingga petani mengalami kerugian.
Baca: Jamaah Haji Abdya Tergabung Kloter 9 Menuju Madinah, Dua Orang Menunggu Masa Penyembuhan
Pengurus KT Padang Pisang Klat, Safrizal kepada Serambinews.com, Minggu (16/9/2018) menjelaskan seperti peristiwa banjir luapan di lokasi, Sabtu malam lalu, menyeret sisa potongan kayu dan sampah, lalu menutup areal tanaman padi dalam peristiwa banjir Sabu malam, pekan lalu.
Banjir yang naik di okasi tebing yang ambruk menyeret padi yang baru ditanam.
Tingginya frekuensi hujan beberapa hari belakangan membuat sejumlah petani tidak tenang. Mereka khawatir padi yang baru ditanam akan disapu banjir luapan.
“Kami sangat mengharapkan pemerintah segera membangun tanggul pengaman tebing di lokasi yang sudah runtuh,” kata Karim, salah seorang petani dari Beuah, Desa Pawoh.
Baca: Alokasi Ditambah 400 Ton, Kebutuhan Pupuk Bersubsidi di Abdya belum Mencukupi
Safrizal dan Karim menjelaskan perpindahan arus Krueng Susoh (Krueng Beukah) dari kawasan Desa Cot Jirat, Blangpidie ke sisi areal persawahan Desa Padang Baru, Susoh sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
Puncaknya, dalam peristiwa banjir 25 Desember 2017 lalu.
Dalam peristiwa tersebut, areal persawahan milik petani tergabung dalam KT Padang Subur jatuh dan berubah menjadi aliran sungai.
Puluhan meter saluran tersier irigasi arah sisi Padang Baru jatuh ke dalam sungai bersama runtuhnya tebing.
Baca: Delapan Keuchik di Abdya Dijabat Pj, Tiga Jabatan Masih Lowong
Dampaknya, suplai kebutuhan air sawah menjadi terganggu sehingga mengalami kekeringan.
Miskipun saluran tersier yang rusak diganti dengan saluran yang dibuat dari sambungan drum, tapi tidak mampu bertahan.
Karena suplai air kurang mencukupi, sebagian areal sawah Desa Padang Baru, terutama milik KT Padang Jati, tidak bisa ditanami padi, melainkan ditanam kacang tanah.
Malahan, sisa areal sawah milik KT Padang Subur di lokasi tebing runtuh sudah dibiarkan telantar pemiliknya akibat tidak ada lagi sumber air.(*)