Gempa Palu Sulawesi Tengah
Kisah Brigadir Sukamiarta Jadi Korban Gempa Palu, Meninggal Tersapu Tsunami Jelang Lamar Kekasih
Dalam waktu dekat, korban yang akrab disapa Gus Maiz ini berniat melangsungkan pernikahan.
Belum ada kepastian yang jelas kapan jenazah Gus Maiz tiba di Bali.
"Semoga jenazahnya cepat dikirim ke Bali agar bisa segera diaben di sini," harap Miliasih.
Ipar korban yang juga anggota polisi, Ketut Sumadiya, menyebutkan, kemarin jenazah korban dikabarkan berada di RS Bhayangkara, Sulawesi Tengah.
Karena itu, keluarga pun menggelar peneduh (terop) untuk menyambut jenazah. Hanya saja, kabar kepulangan adik iparnya itu masih simpang-siur.
Sempat dikabarkan jenazah akan dipulangkan kemarin sore, tetapi ternyata batal.
Ada info harus keluarga yang tanda tangan untuk kepulangan jenazah dari Palu. Sementara tak ada pihak keluarga di Palu.
"Katanya akan dipulangkan hari ini (kemarin). Tapi informasinya setiap jenazah yang akan dipulangkan menunggu tanda tangan dari pihak keluarga. Kalau tidak begitu, jenazah itu tidak bertuan. Kalau tidak ada tanda tangan keluarga, jenasah akan dikubur massal. Nah, ini jadi kesulitan dan keluhan kami," bebernya.

Kerusakan parah akibat gempa bumi terlihat di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).
Gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah mengakibatkan 832 orang meninggal.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Baca: Atlet Paralayang Ardi Kurniawan Meninggal di Hotel Roa-roa Palu, Ini Pesan Terakhirnya Pada Istri
Baca: Citra Satelit Ungkap Dampak Kerusakan Gempa dan Tsunami Palu
Baca: Warga Kuala Baru Terisolasi, DPRK Aceh Singkil Desak Bupati Segera Bertindak
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Brigadir Sukamiarta yang Meninggal Tersapu Tsunami saat Siapkan Lamaran"