Ada Jejak Tsunami Besar di Pantai Selatan Pulau Jawa, Inilah Sejarah Gempa dan Tsunami di Nusantara
Para ahli geologi sesungguhnya sudah lama mengetahui, dan sejarah mencatat, wilayah Sulawesi Tengah ini berdiri di atas zona gempa.
Desa itu disebutkan hancur karena letusan gunung berapi.
Baca: Ibu Rumah Tangga Asal Bireuen Ditangkap Saat Bersama Pemuda di Padang Tiji, Pidie
Namun tidak dijelaskan gunung api mana yang membuat desa itu hancur lebur.
Mengingat temuan ada di wilayah Parakan, diduga kuat gunung berapi yang dimaksud itu Gunung Sindoro.
Penemuan bangunan pemujaan dan permukiman kuno Mataram di Liyangan, Parakan, Temanggung menguatkan dugaan itu.
Situs berciri Hindu itu terkubur bermeter-meter di bawah permukaan oleh material vulkanik dari arah Gunung Sindoro.
Struktur bangunan mula pertama ditemukan tak sengaja ketika para penggali pasir menemukan batu-batu persegi di kedalaman lebih kurang enam meter.
Penelitian selama lima tahun terakhir menampakkan Situs Liyangan sebagai bangunan pemujaan dan kompleks hunian cukup besar.
Jejak lain bencana alam telah mengubur peradaban Mataram Kuna bisa disaksikan langsung di Candi Sambisari, Candi Kimpulan, Candi Losari, dan Candi Kedulan. Bangunan terakhir ini tengah dalam proses pemugaran candi induknya.
Candi Sambisari dan Kedulan yang berdekatan lokasinya di Purwomartani dan Tirtomartani, Kalasan, Sleman, saat ditemukan terkubur material vulkanik dari Merapi, sedalam 6-8 meter.(Tribunjogja.com/xna)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Sejarah Gempa dan Tsunami di Nusantara, Ada Jejak Tsunami Besar di Pantai Selatan Pulau Jawa