Mengenal 5 Pesawat Tempur Andalan TNI Angkatan Udara, Sukhoi Su-30 Efektif untuk Serangan Darat
TNI Angkatan Udara memiliki peran penting dalam membela kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perusahaan yang membuat adalah Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin.
Pesawat ini mulai diperkenalkan oleh Angkatan Udara Korea Selatan pada 22 Februari 2005. Pada 2013, Indonesia memesan jenis pesawat ini sebagai pesawat LIFT (Lead In Fighter Trainer).
Golden Eagle ini memiliki panjang 12.9 meter dan rentang sayapnya 9,17 meter.
Pesawat ini memiliki tinggi 4,8 meter dengan kapasitas 2 orang kru di dalamnya.
T-50 menggunakan mesin General Electric F404 afterburning turbofan yang mempunyai kecepatan maksimal 1.728 kilometer per jam.
Pesawat ini memiliki persenjataan kanon 20 mm General Electric M61 Vulcan dengan 205 peluru diumpankan linier tanpa sambungan yang bisa dipasang internal tepat di belakang kokpit.
Selain itu terdapat rudal AIM-9 Sidewinder yang terpasang pada tiap ujung sayap.
Ada juga peluncur roket peluncur roket LAU-3 dan LAU-68 , bom kluster CBU-58 and Mk-20, dan bom multiguna Mk-82, Mk-83, dan Mk-84 .
Saat ini, negara yang menggunakan jenis ini adalah Korea Selatan, Filipina, Thailand dan Irak.
Baca: Demi Menembak Seorang Jenderal Viet Cong, Sniper Ini Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari
4. EMB-314 Super Tucano

Pesawat ini merupakan pesawat trainer yang memiliki kemampuan anti-perang gerilya yang dikembangkan oleh pabrikan pesawat Brasil, Embraer.
Brasil telah mengembangkan pesawat ini sejak 1995.
Pesawat ini sangat pas untuk mendukung pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontakan.
Super Tucano memiliki panjang sekitar 11,42 meter dengan rentang sayap 11,14 meter.
Tingginya adalah 3,9 meter dan bisa melaju dengan kecepatan maksimal 590 kilometer per jam.