Opini

‘Fiqh Adaptif’ bagi Miftah

SIKAP Miftahul Jannah --atlet para judo Indonesia di ajang Asian Para Games 2018-- yang menolak aturan larangan bertanding mengenakan jilbab

Editor: hasyim
Twitter @PKSSejahtera
Miftahul Jannah buka suara setelah didiskualifikasi pada pertandingan judo di ajang Asian Para Games 2018. 

Aturan ini dirumuskan oleh para profesional di bidang masing-masing, apalagi judo adalah olah raga keras yang rentan cedera bahkan kehilangan nyawa. Jilbab dinilai bisa membahayakan atlet judo, seperti leher tercekik atau cedera lainnya di bagian kepala.Prinsip keselamatan yang menjadi dasar pemikiran dari perumusan aturan di suatu cabor adalah cermin dari logika berpikir fiqhi. Sama seperti fiqh dari “otak” ulama, maka fiqh dari “otak” profesional tentu layak dipertimbangkan, apalagi hal ini untuk suatu relitas yang bersifat dan berstandar internasional.

Meminjam analogi ikan di lautan ada ikan besar yang berkuasa dan ikan kecil yang harus pintar beradaptasi dan bermanuver untuk terus bisa eksis di lautan. Begitulah analogi untuk membandingkannya dengan realitas kompetisi norma dalam dunia yang semakin global dan “sempit” kini. Saat hasil perumusan norma “ala” kita yang ketika dihadapkan dengan lingkungan yang lebih luas ternyata “membal” dan memaksa kita “mengalah”, maka kita mesti lakukan adalah dengan refleksi dan evaluasi diri, mungkin masih ada yang kurang dari upaya pemahaman (fiqh) kita.

Sedikit berandai, barangkali jika saja Miftah tidak “keseorangan” ketika memutuskan penolakannya untuk melepas jilbab dan ada pendamping yang bisa memberinya pandangan yang lebih adaptif, mungkin kita akan melihat Miftah yang tampil di media dengan kalungan medali. Ini bisa menjadi kenyataan jika fiqh yang “masuk” ke Miftah adalah fiqh yang mendorongnya bisa beradaptasi untuk kondisi yang menuntutnya. Syariat itu tak selebar daun kelor.

Dr. Marah Halim, S.Ag., M.Ag., MH., Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Aceh; Doktor Ilmu Fiqh/Hukum. Email: marahh77@gmail.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved