Breaking News

Pengabdian Dosen Pertanian Unsam di Langsa, Latih Pokdatan Hingga Dirikan Bank Sampah

Limbah bekas plastik minuman gelas merek apapun dihargai sebesar Rp 2.500/kg, sedangkan limbah kardus dan koran dihargai sebesar Rp. 1.500/kg.

Penulis: Zubir | Editor: Zaenal
IST
Dosen Pertanian Unsam Langsa ketika bersama petani tambak di Gampong Kuala Langsa. 

Dikatakan Fiddina selaku ketua tim, sampah masih menjadi permasalahan besar di setiap daerah.

Kebiasaan masyarakat yang masih sulit dirubah menjadi permasalahan utama.

Masyarakat belum teredukasi untuk membuang sampah pada tempatnya. Selama ini sampah dibuang kesungai, atau dibakar.

Oleh karenanya, mengingat Gampong Meurandeh Dayah pusat dari institusi pendidikan, maka padatnya pemukiman menambah masalah baru bagi desa tersebut.

Jika tidak ditanggulangi, desa ini bisa kembali terendam banjir seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Sehingga kami tim pengabdian dari Unsam bekerjasama dengan Bank Sampah Kota Langsa, memberikan sosialisasi pendirian bank sampah di gampong ini," ujarnya.

(Bekraf Danai ‘Bank Sampah’ Pemuda Seunuddon)

(Kisah Sukses Bank Sampah di Kampung Lot Kala)

Pendirian bank sampah pada intinya sangat mudah, jelasnya, yakni hanya butuh komitmen nasabah untuk mau mengumpulkan sampah rumah tangga masing-masing.

Kemudian memilah sampah organik dan an organik. Berbeda dengan sampah an organik, yang bisa dikumpulkan pada lubang 1 meter x 1 meter di samping rumah.

Sampah-sampah organik seperti sisa-sisa makanan, sampah sayur, dll, setelah ditumpuk kedalam lubang, bisa menjadi kompos yang dapat dijual ke bank sampah nantinya.

Sedangkan sampah anorganik, seperti sampah plastik kresek, asoy, bekas bungkus gula dihargai sebesar Rp 500/kg, dan limbah bekas minuman kaleng, dan sejenisnya dihargai sebesar Rp 8.000/kg.

Limbah bekas plastik minuman gelas merek apapun dihargai sebesar Rp 2.500/kg, sedangkan limbah kardus dan koran dihargai sebesar Rp. 1.500/kg.

Termasuk ke dalamnya limbah botol kaca pun juga dihargai oleh bank sampah. Bank sampah memiliki beberapa jenis tabungan reguler dan nonreguler.

(Hebat, Putra Aceh di Yogyakarta Ini Berhasil Mengembangkan 205 Bank Sampah dan Butik Daur Ulang)

Tabungan nonreguler contohnya dalah tabungan umrah serta tabungan pendidikan.

Bank sampah diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat Gampong Meurandeh, dan mampu menarik perhatian dan kepedulian masyarakat karena konsep yang ditawarkan berbeda.

Disamping itu konsep sank sampah juga dapat meningkatkan pereknomian rumah tangga disamping tujuan utamanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved