Pengabdian Dosen Pertanian Unsam di Langsa, Latih Pokdatan Hingga Dirikan Bank Sampah

Limbah bekas plastik minuman gelas merek apapun dihargai sebesar Rp 2.500/kg, sedangkan limbah kardus dan koran dihargai sebesar Rp. 1.500/kg.

Penulis: Zubir | Editor: Zaenal
IST
Dosen Pertanian Unsam Langsa ketika bersama petani tambak di Gampong Kuala Langsa. 

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra (Unsam) Langsa, menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Gampong Kuala Langsa dan Gampong Meurandeh Dayah.

Tim pengabdian Dosen Pertanian melatih Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Gampong Kuala Langsa, tentang metode monitoring dan pengendalian kualitas air di tambak tradisional.

Khususnya dalam usaha budidaya udang vaname (Litopenaeus vanname).

Kegiatan ini diketuai, T Muhammad Faisal, S.Kel.,M.Si, dan anggota, T Fadlon Haser, S.Pi.,M.Si. dan Ir. Rosmaiti, M.P.

T Muhammad Faisal, kepada Serambinews.com, Minggu (14/10/2018) menyebutkan, saat ini produksi budidaya tambak mengalami penurunan yang cukup drastis, terutama udang.

Faktor utama sangat dikeluhkan, susahnya memperoleh informasi kualitas air, yang sering mengakibatkan pembudidaya terpaksa melakukan panen sebelum waktunya.

Sehingga mereka terpaksa melakukan budidaya hanya ikan-ikan ekonomis rendah.

Padahal potensi tambak cocok untuk pengembangan budidaya komoditi bernilai jual tinggi.

Untuk itu, peningkatan pemahaman kepada petambak, terutama terkait indikator keberhasilan budidaya, sangatlah penting.

(Penuhi Bibit Udang dan Ikan, DKP Pidie Jaya Bangun Kembali BBMSF Setelah Hancur Akibat Gempa 2016)

Salah satunya harus mereka ketahui, pengenalan alat dan metode pengukuran kualitas per airan sederhana dan murah.

Tujuannya, agar petambak dapat melihat serta menganalisis kualitas per airan sejak dini untuk menekan terjadinya kegagalan panen.

Melihat persoalan, tim pengabdian memberikan pelatihan serta sosialisasi terkait kualitas air tambak, mulai dari pengelolaan tambak, pematang, air, sistem pengairan.

Kemudian pengawasan berkala, tanda klinis organisme yang dipelihara, serta penanganan ketika kualitas perairan menurun.

(Pijay Produksi Benur Udang Paname)

Pemberdayaan Wanita

Tim pengabdian Dosen Pertanian, lainnya terdiri dari, Andika Putriningtias, Fiddini Alham, Hanisah, juga melakukan pemberdayaan wanita pesisir melalui added value ikan bulan di Gampong Kuala Langsa.

Menurut Andika Putriningtias, kegiatan pemberdayaan ekonomi ini melalui pengembangan pelaku industri rumahan, yang umumnya memanfaatkan atau menghasilkan produk.

Berupa barang jadi yang memberikan nilai tambah dan dikerjakan di rumah, secara khusus ataupun sebagai kerja paruh waktu.

Pemberdayaan wanita perlu dikembangkan di Gampong Kuala Langsa, mengingat bahwa wilayah pesisir masih menjadi perhatian pemerintah.

Pemberdayaan wanita di Gampong Kuala Langsa melalui added value ikan bulan ini dilatarbelakangi oleh, rendahnya nilai jual ikan bulan bila dijual dalam bentuk mentah (raw material).

Harga terendah yaitu Rp 5.000/kg dan harga tertinggi Rp 15.000/kg.

(Pemberdayaan Masyarakat dalam Visi-Misi Cagub Aceh)

Proses pengolahan ikan bulan menjadi sebuah produk inilah yang dimaksud dengan added value (nilai tambah).

Produk akhir dari ikan bulan yang akan mereka kembangkan di Gampong Kuala Langsa adalah “nugget ikan”.

Biasanya nugget terbuat dari daging ayam, sehingga kami mensubsitusi sumber protein tersebut menjadi ikan, karna keberadaan ikan bulan yang mudah didapat, harganya murah.

Tujuan dari pemberdayaan wanita melalui usaha rumahan nugget ikan ini untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga.

Wanita pesisir yang notabene berprofesi sebagai ibu rumah tangga, harus diberdayakan, sehingga terasah daya cipta mereka.

Dari kegiatan ini, masyarakat Gampong Kuala Langsa, sangat antusias, mulai dari proses produksi, pengemasan, pemerekan, hingga pemasaran.

"Bila dikembangkan, nugget ikan ini dapat menjadi salah satu kearifan lokal, serta produk unggulan Kota Langsa," ujarnya.

(AWAS! Nomor Whatsapp Bisa Dikloning untuk Penipuan Minta Uang ke Teman, Begini Pengakuan Korban)

Dirikan Bank Sampah

Sementara itu Tim Dosen Pertanian, Fiddini Alham, Muslimah, Siti Balqies Indra, melakukan pelatihan bank sampah bagi warga di Gampong Meurandeh Dayah.

Dikatakan Fiddina selaku ketua tim, sampah masih menjadi permasalahan besar di setiap daerah.

Kebiasaan masyarakat yang masih sulit dirubah menjadi permasalahan utama.

Masyarakat belum teredukasi untuk membuang sampah pada tempatnya. Selama ini sampah dibuang kesungai, atau dibakar.

Oleh karenanya, mengingat Gampong Meurandeh Dayah pusat dari institusi pendidikan, maka padatnya pemukiman menambah masalah baru bagi desa tersebut.

Jika tidak ditanggulangi, desa ini bisa kembali terendam banjir seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Sehingga kami tim pengabdian dari Unsam bekerjasama dengan Bank Sampah Kota Langsa, memberikan sosialisasi pendirian bank sampah di gampong ini," ujarnya.

(Bekraf Danai ‘Bank Sampah’ Pemuda Seunuddon)

(Kisah Sukses Bank Sampah di Kampung Lot Kala)

Pendirian bank sampah pada intinya sangat mudah, jelasnya, yakni hanya butuh komitmen nasabah untuk mau mengumpulkan sampah rumah tangga masing-masing.

Kemudian memilah sampah organik dan an organik. Berbeda dengan sampah an organik, yang bisa dikumpulkan pada lubang 1 meter x 1 meter di samping rumah.

Sampah-sampah organik seperti sisa-sisa makanan, sampah sayur, dll, setelah ditumpuk kedalam lubang, bisa menjadi kompos yang dapat dijual ke bank sampah nantinya.

Sedangkan sampah anorganik, seperti sampah plastik kresek, asoy, bekas bungkus gula dihargai sebesar Rp 500/kg, dan limbah bekas minuman kaleng, dan sejenisnya dihargai sebesar Rp 8.000/kg.

Limbah bekas plastik minuman gelas merek apapun dihargai sebesar Rp 2.500/kg, sedangkan limbah kardus dan koran dihargai sebesar Rp. 1.500/kg.

Termasuk ke dalamnya limbah botol kaca pun juga dihargai oleh bank sampah. Bank sampah memiliki beberapa jenis tabungan reguler dan nonreguler.

(Hebat, Putra Aceh di Yogyakarta Ini Berhasil Mengembangkan 205 Bank Sampah dan Butik Daur Ulang)

Tabungan nonreguler contohnya dalah tabungan umrah serta tabungan pendidikan.

Bank sampah diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat Gampong Meurandeh, dan mampu menarik perhatian dan kepedulian masyarakat karena konsep yang ditawarkan berbeda.

Disamping itu konsep sank sampah juga dapat meningkatkan pereknomian rumah tangga disamping tujuan utamanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved