Di Abdya, Miftahul Jannah Disambut Seperti Juara, Wakil Bupati Sebut Pahlawan Penegakan Syariat 

Mahasiswi Universitas Pasundan, Jawa Barat ini disambut meriah anggota komunitas dan ratusan warga Abdya.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT didampingi istri, Ny Safra Mulyana dan Anggota Forkopimkab setempat, menyambut kedatangan Atlet Judo Low Vission Asian Para Games 2018 di Kantor Bupati setempat, Kamis (18/10/2018). 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Miftahul Jannah, atlet Judo Low Vission Asian Para Games 2018 pulang kampung tempat kediaman orangtuanya di kompleks Pantai Cemara Indah, Desa Padang Baru, Susoh, Kabupaten Abdya.  

Atlet yang mendapat perhatian bayak pihak belakangan ini tiba di Krueng Seumanyam, lokasi perbatasan Kabupaten Abdya dengan Kabupaten Nagan Raya, Rabu (17/10/2018) sore.

Mahasiswi Universitas Pasundan, Jawa Barat ini disambut meriah anggota komunitas dan ratusan warga Abdya.

Plt Kadis Pendidikan Abdya, Jauhari SPd menghadiahkan kalungan bunga.

Kemudian Miftahul melanjutkan perjalanan dengan mobil yang sudah disiapkan, diiringi seratusan roda dua dan kendaraan roda empat dengan pengawalan mobil vorider dari Polres Abdya.

Baca: Tiba di Kampung Halamannya, Miftahul Jannah Disambut Meriah, Ratusan Warga Abdya Ajak Selfie

Dari lokasi perbatasan, Miftah dibawa dengan mobil  menuju rumahnya. Sepanjang perjalanan berjarak sekitar 45 km, Miftah dan rombongan tak bosan-bosannya melambaikan tangan ke arah pengguna jalan, dan masyarakat yang lebih dulu menunggu kedatangan Miftah.

Iring-iringan mobil Miftah, sempat menyedot perhatian dari sejumlah pengguna jalan, khususnya saat rombongan masuk ke kota Blangpidie dari arah Cot Mane.

Setiba di halaman rumahnya, Miftah bersama orangtua dan adik-adiknya, disambut kerumunan masyarakat dan diakhiri dengan peusijeuk atau ditepung tawar oleh aparatur setempat.

Lalu, Kamis (18/10/20180, Miftah dibawa menuju Kantor Bupati Abdya di lokasi pengunungan Bukit Hijau, Blangpidie.

Baca: Miftahul Jannah Jadi Bintang di Sekretariat PORA Aceh Besar

Baca: VIDEO - Jika Aturan Hijab Belum Berubah, Miftahul Jannah Ingin Jadi Atlet Catur

Baca: Bank Aceh Serahkan Hadiah untuk Miftah

Miftah menumpang mobil terbuka dalam perjalanan sempat singgah di SDLB Negeri Susoh, sekolah tempat ia menimba ilmu beberapa tahun lalu, disambut dewan guru dan murid setempat.

Dari sini Miftah dengan iring-iringan mobil yang mendapat pengawalan dari voreder Polres Abdya, bertolak menuju Kantor Bupati Abdya.

Di sepanjang jalan yang dilalui dalam Kecamatan Susoh dan Blangpidie, Miftah dielu-elukan ratusan siwa-siswi SMP, MTS dan murid SD yang menyambut di tepi jalan raya.

Tiba halaman Kantor Bupati Abdya di kawasan pengunungan Bukit Hijau, Blangpidie, Miftah disambut meriah, tidak kalah penyambutan bak seorang pahlawan.

Atlet disabilitas yang didiskualifikasi karena tidak bersedia melepaskan jilbab itu disambut Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT didampingi istri, Ny Safra Mulyana. 

Turut menyambut, Kapolres AKBP Andy Hermawan SIK, Dandim 0110 Letkol Arm Iwan Aprianto SIP, Sekda  Drs Thamrin, Kajari diwakili H Azwar SH, para Asisten, Plt Kadis Pendidikan, sejumlah Pimpinan SKPK, Pengurus MPU, MAA, MPD, sejumlah kepala sekolah.

Ny Safra Mulyana mengalungkan bunga kepada Miftahhul Jannah yang baru turun dari mobil terbuka, kemudian disambut tarian ranup lampuan dari SDN 1 Blangpidie dan rebana dari SD Tunas Abdya, termasuk menyanyikan lagu qasidah jilbab putih.

Baca: Tiba di Aceh, Miftahul Jannah Dapat Kalungan Bunga

Miftah kemudian dibawa masuk ke ruang lobi Kantor Bupati mengikuti peusijuek (tepung tawar) dilakukan Kapolres AKBP Andy Hermawan, Wakil Ketua MPU Drs Asnawi dan Pengurus MAA, Syeh Sabirin.

Anak kedua dari lima bersaudara pasangan Salimin dan Darwiyah, ini menerima hadiah berupa bea siswa Rp 45.000.000 hasil pengumpulan dana dari sejumlah SKPK jajaran Pemkab Abdya, dan hadiah berupa biaya umrah Zulkanain, Direktur Ie Abdya/mantan Anggota DPRK Abdya.  

Miftahul Jannah pada kesempatan menyampaikan kisah detik-detik ia didiskualifikasi sehingga gagal bertanding sebagai atlet Judo Low Vission Asian Para Games 2018 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia didiskualifikasi panitia setelah mempertahan prinsip tidak bersedia membuka jilbab yang menutup kepalanya.

Para undangan pun tampak terharu mendengarkan cerita singkat alumni SDLB Susoh ini. 

Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT dalam acara penyambutan di Lobi Kantor Bupati setempat menyebutkan bahwa Miftahul Jannah adalah pahlawan penegakan syariat.

Baca: Tak Punya TV, Ibunda Miftahul Jannah tak Tahu Awal Kisah Heroik Sang Putri

“Keteguhan Miftah mempertahankan prinsip agar menjadi contoh bagi semua,” katanya.

Jilbab dikatakan bukan sekadar penutup aurat, melainkan prisip yang harus dipertahankan sesuai ajaran Islam.

“Miftah sudah menunjukkan sebuah pripsip yang tidak bisa tawar-tawar, yaitu rela tidak bertanding daripada menggadaikan prinsip yang dipegang teguh,” kata Wabup.

Atas nama Pemkab Abdya, Muslizar MT memberikan apresiasi atas keteguhan yang yang telah ditunjukkan Miftah dalam mempertahankan akidah.

Wabup juga menyampaikan terima kasih atas apresiasi, dukungan dan perhatian besar dari anggota komunitas dan warga Abdya terhadap Miftahul Jannah. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved