Rocky Gerung Dibandingkan 'Sontoloyo' Jokowi dengan Soekarno: Dia Butuh 10 Pemuda
Rocky Gerung memberikan tanggapan ketika pernyataan politikus sontoloyo oleh Jokowi dibandingkan dengan pidato Soekarno.
Menurut Budiman Sudjatmiko, Jokowi sejatinya baru memberikan "sedikit" retorika ketika kontestasi dalam Pilpres.
"Kalau kita bicara, kata sontoloyo itu 0,01% dari retorika Pak Jokowi," ucapnya.
Baca: Irwandi: Saya tak Ada Kaitan dengan Proyek Bener Meriah
Menanggapi pernyataan tersebut, Rocky Gerung pun kembali memberikan kritikannya terhadap Jokowi.
Bagi Rocky Gerung, justru karena jabatan Jokowi sebagai Presiden lah yang membuatnya harus hati-hati dalam berucap.
"Itu karena yang menyebutkan Presiden jadi 112%," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga mengatakan bahwa retorika dalam politik jelang Pilpres 2019 akan terus berlanjut.
Karenanya kedua pasang calon haruslah bersiap-siap menghadapinya.
Namun, menurut Rocky Gerung, psikologis Jokowi nyatanya kini telah terganggu.
Baca: Irwandi Yusuf tak Tahu Steffy Burase Minta Uang ke Saiful Bahri
Hal itu terlihat dari penggunaan kata dari Jokowi menurut Rocky Gerung sudah tak bisa lagi dikontrol.
"Perang retoris ini masih akan terlihat dan berlanjut. Saya lihat dalam dua hari terakhir ini jelas psikologis bapak Presiden Republik Indonesia sangat terganggu. Dia nggak bisa lagi kontrol emosinya," imbuhnya.
Meski begitu, Rocky Gerung mengaku senang ketika mengetahui sekarang Jokowi telah banyak mengutip pernyataan Soekarno.
Termasuk ketika menggunakan kata sontoloyo pada pidatonya beberapa waktu lalu.
Namun, seolah ingin menyindir kubu Jokowi, Rocky Gerung justru memberikan penjelasan soal isi pidato Soekarno yang lain.
Yakni soal pernyataan Soekarno yang ingin memajukan Indonesia dengan aksi para pemuda.
Rocky Gerung menyebut bahwa yang dibutuhkan Soekarno ketika ingin membuat Indonesia maju adalah pemuda, bukan sosok tua atau kakek-kakek.