Pelari Electric Jakarta Marathon Ada yang Meninggal, Dokter Bolehkan Joging, Tapi Melarang Lari
masyarakat sebaiknya tidak menjadikan lari sebagai olahraga utama. Masalah sendi lutut hingga jantung bisa muncul karenanya.
Kasus Dean Mercer, mantan atlet lari yang meninggal pada usia 47 tahun akibat gagal jantung bisa jadi salah satu perhitungan.
Banyak orang terkejut dengan kematian mantan atlet yang masih dianggap fit itu. Namun, Ross Sharpee, kardiolog di Gold Coast, mengatakan, "Itu bukan kejutan buat saya."
"Kita tahu bahwa olahraga high end endurance adalah salah satu yang bisa memicu kematian," katanya seperti dikutip news.com.au, 3 September 2017 lalu.
"Semua orang berusia 40-an berisiko, tetapi menjadi atlet endurance selama bertahun-tahun meningkatkan peluang mendapatkan masalah jantung," imbuhnya.
Namun, menurut atlet Wes Berg, siapa pun berhak melakukan apa yang dicintainya. Kasus Mercer takkan membuatnya berhenti.
Demikian juga Anda. Jika suka lari, lalukanlah. Namun, ada sejumlah perhitungan.
Baca: Dhohir Farisi Tak Aktif Lagi di Partai Gerindra, Yenny Wahid Ungkap Sikap Suami di Pilpres 2019
Tentukan Tujuan
Dokter keolahragaan pada Persatuan Bulu Tangkis Indonesia, Michael Triangto, mengatakan, langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum lari atau olahraga apa pun adalah menentukan tujuan.
Tujuan bisa tiga macam, yakni rekreasi, kesehatan, dan prestasi.
Untuk mendapatkan prestasi, seorang atlet harus latihan keras, sakit pada tubuhnya, bahkan hingga cedera. Dalam kondisi ini, tujuan rekreasi tidak didapatkan.
“Setiap orang punya hak melakukan apa pun juga. Tapi kalau hal lain yang dilakukan di luar dari tujuan awal, risikonya dia akan mengalami berbagai macam gangguan terhadap pilihannya tadi,” kata Michael saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/11/2017) malam.
Michael bercerita, dia mendapati pasien yang melewati tujuan awalnya.
Seorang pasien didiagnosis terkena diabetes dan diharuskan minum obat hingga mendapat suntikan. Tawar-menawar pun terjadi. Tak ingin melakukan hal itu, pasien tersebut dianjurkan berolahraga dan menjaga asupan makan.
Baca: 8 Tahun Pacaran dengan Irwan Mussry, Desy Ratnasari Pernah Ungkap Alasan Pilih Putus
Hasilnya pun positif. Kadar gula terkontrol dan kesehatannya membaik. Sang pasien terinspirasi mengolahragakan stafnya. Saat ulang tahunnya, ia tak lagi mentraktir makan, malah mengadakan lomba lari dengan hadiah sepatu lari berkualitas.
Setelah itu, mendapati kesehatannya membaik, pasien itu mulai terpancing. Sudah terbiasa mengikuti lari lomba 5 kilometer, naik ke 10 kilometer, hingga ke maraton. Lantas, apakah ia bertambah sehat?