Lion Air JT610 Jatuh

Syachrul Anto Gugur dalam Tugas Mencari Korban Lion Air JT 610, Ini Pesan Terakhirnya untuk Istri

Salah satu penyelam yang membantu proses evakuasi pesawat tersebut, Syachrul Anto (48) gugur dalam menjalankan tugasnya.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com
Penyelam Syachrul Anto meninggal dalam proses evakuasi bangkai Lion Air JT 610. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Belum usai duka kehilangan para korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dengan registrasi PK-LQP, duka kembali menyelimuti bangsa Indonesia.

Salah satu penyelam yang membantu proses evakuasi pesawat tersebut, Syachrul Anto (48) gugur dalam menjalankan tugasnya.

Kompas.com merangkum lima fakta gugurnya penyelam tersebut.

1. Meninggal dalam tugas

Syachrul Anto penyelam dari Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) meninggal dunia saat proses pencarian pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).

"Iya benar (meninggal), dibawa sekitar pukul 21.30 WIB ke Dermaga JICT 1 pakai kapal Pertamina Victory. Karena fasilitas (Pertamina) Victory kan lengkap. Kemarin daripada makan, waktu kita pakai Victory ke JICT," ujar Leader Indonesia Rescue Diver Team Bayu wardoyo, di Dermaga JICT, Jakarta Utara.

Dari dermaga, korban sempat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja.

Syahrul dinyatakan meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri.

"Posisinya yang saya tahu lagi menyelam, tetapi pastinya saya belum bisa kasih tahu karena kami kan perlu investigasi," kata dia.

2. Alami dekompresi

Dikutip dari Antara, Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Laut Isswarto menduga penyebab gugurnya Syachrul larena dekompresi.

"Almarhum menyelam lebih lama dari seharusnya. Sesuai jadwal para penyelam naik jam 16.00, tetapi dia naik 30 menit lebih lama," kata Isswarto.

Dekompresi atau juga dikenal sebagai barotrauma adalah masalah medis yang timbul dari efek transisi cepat dari lingkungan bertekanan tinggi ke tekanan lebih rendah.

Hal ini tidak hanya berisiko pada penyelam saja, tapi juga pada pekerja udara terkompresi, astronot, dan penerbang.

Untuk kasus Syachrul, tekanan air lebih berat daripada udara.

3. Pesan dan puisi terakhir untuk istri

Unggahan Facebook yang menyebutkan Syachrul pernah terlibat dalam pencarian korban pada kecelakaan Air Asia 2014 silam.(Facebook)
Unggahan Facebook yang menyebutkan Syachrul pernah terlibat dalam pencarian korban pada kecelakaan Air Asia 2014 silam.(Facebook) 

Sebelum meninggal, Syachrul sempat mengirimkan pesan WhatsApp kepada istrinya pada Kamis (1/11/2018) pukul 00.32.

Pesan yang dikirimkan hari itu merupakan kabar terakhir dari Syachrul.

"Sebelum (Syachrul) menyelam, obrolan kami biasa (sekadar bertukar kabar), tetapi ada pesan yang memiliki makna, saya baru sadar," kata Lyan, istri Syachrul.

Pesan yang dimaksud Lyan adalah kata-kata panjang yang lebih mirip seperti puisi atau prosa.

Pesan itu seakan mengisyaratkan sebuah peringatan dan takdir atas musibah jatuhnya Lion Air JT 610.

"Dia juga menceritakan perasaannya melihat banyaknya korban jiwa. Kematian itu sudah dituliskan dan kita hanya menjemput," ujarnya.

Berikut ini isi pesan yang diterima Lyan dari suaminya melalui WhatsApp:

"Assalamualaikum

TAKDIR

Pagi itu. Satu demi satu penumpang mendekat ke pintu keberangkatan di Soekarno Hatta.

Petugas check in menyambut mereka dengan senyum.

Sekitar 180 penumpang mendekati takdirnya.

Ada yang tertinggal karena macet di jalan, ada yang pindah ke pesawat yang lebih awal karena ingin cepat sampai dan ada juga yang batal karena ada urusan lain yang tiba tiba.

Tak ada yang tetukar.

Allah menyeleksi dengan perhitungan yang tak pernah salah.

Mereka di takdirkan dalam suatu janjian berjamaah.

Takdirnya seperti itu, tanpa dibedakan usia.

Proses pembelian tiket, check in, terbang dan sampai akhir perjalanan lion hari ini, hanya sebuah proses jalan untuk pulang, menjumpai takdir yang tertulis di Lahul Mahfuz.

Sebuah catatan yang tak pernah kita lihat, tapi kita jumpai.

Takdir sangatlah rapih tersusun, kehendak Allah tak terjangkau dengan akal manusia... Allahuakbar... Lalu kapan giliran kita pergi?

Hanya Allah yang tau.

Kesadaran iman kita berkata.

Bersiap setiap saat, kapanpun dan dalam keadaan apapun.

Mari kita benahi kataqwaan kita untuk bekal pulang ke kampung abadi. Hanya itulah jalan terbaik.

Suratan manusia adalah dibumi dikembalikan...

Semoga diakhir nafas kita, dengan La Ilahaillallah-Chusnul khotimah Aamiin KN SAR 231 Sadewa @ Tj Kawarang #JT610".

4. Terlibat mengevakuasi Air Asia QZ 8501

Lyan Kurniawati, istri Syachrul Anto menunjukan pesan yang dikirim suaminya melalui pesan WhatsApp(KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)
Lyan Kurniawati, istri Syachrul Anto menunjukan pesan yang dikirim suaminya melalui pesan WhatsApp(KOMPAS.com/GHINAN SALMAN) 

Syachrul ternyata pernah ikut mengevakuasi pesawat Air Asia QZ 8501 yang jatuh di Laut Jawa dekat Selat Karimata pada 2014.

Hal ini diungkapkan Leader Indonesia Dive Rescue Team (IDRT) Bayu Wardoyo.

Ia mengisahkan, rekan satu timnya tersebut merupakan salah satu penyelam handal.

"Dia itu terlibat lama waktu (evakuasi) Air Asia, 3 minggu (ikut mengevakuasi), dia salah satu paling banyak angkat jenazah. Orangnya ringan tangan waktu di Basarnas," kata Bayu, di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

5. Dikenal militan

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya M Syaugi menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Syachrul saat melakukan pencarian Lion Air JT 610.

Ia menyebut Syachrul sebagai pahlawan kemanusiaan yang gugur dalam tugas negara.

S
Jenazah Syachrul Anto, penyelam yang gugur saat mencari korban dan puing pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 akan dimakamkan di TPU Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Sabtu (3/11/2018).(KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)

"Almarhum adalah personel yang kualitasnya tinggi, militan, senior, jam selamnya cukup tinggi. Kalau Tuhan menghendaki lain, tidak ada satu pun dari kita yang mampu mencegah," ujar Syaugi.

Sebelum membantu pencarian pesawat Lion Air JT 610, Syachrul diketahui juga menjadi relawan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Baca: Perbaikan Jalan Lintas Barat Masih Berlangsung

Baca: Ahmad Subki: Jalan Bagus, Ekonomi Rakyat Lancar

Baca: Dana Gampong belum Dibayar

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Syachrul Anto, Penyelam yang Gugur dalam Tugasnya Mencari Korban Lion Air JT 610"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved